(Kaleidoskop 2020) Prestasi Terganjal Pandemi

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia) saat menjuarai Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Januari lalu.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia) saat menjuarai Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Januari lalu.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sebentar lagi kita akan meninggalkan 2020 dan menyongsong 2021 yang penuh harapan. Tahun ini boleh dibilang jadi musim yang sangat berat bagi bulutangkis dunia. Akibat wabah virus korona, nyaris tidak ada kompetisi internasional sejak Maret lalu. Bahkan ranking dunia pun harus dibekukan hingga awal tahun depan. Kejuaraan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, pertengahan Oktober lalu memang sedikit mengobati kerinduan, tapi masih kurang cukup. Pandemi ini benar-benar mengganjal prestasi. Apalagi untuk para atlet yang tengah memburu tiket ke pentas Olimpiade Tokyo 2020.

Meski sepanjang 2020 ini mayoritas dipenuhi dengan duka karena nyaris tidak adanya kompetisi, tapi tetap ada kenangan indah untuk bulutangkis Indonesia. Salah satunya saat berhasil menyegel tiga titel juara di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Hattrick tim putra di  Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 dan satu gelar di kejuaraan All England 2020 BWF World Tour Super 1000.

Berikut adalah beberapa momen yang berhasil dirangkum Djarumbadminton.com sepanjang 2020.

JANUARI 2020

  • Kento Momota Alami Kecelakaan Lalu Lintas

Tepat setelah menjuarai Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, pebulutangkis tunggal putra nomor satu dunia asal Jepang, Kento Momota mengalami kecelakaan lalu lintas yang nyaris merenggut nyawanya ketika hendak menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur. Kecelakaan tragis itu menyebabkan Momota harus naik meja operasi dan absen panjang dari karpet hijau.

  • Gelar Pertama Lee Young Dae di Turnamen Level Super 500

Setelah memutuskan untuk pensiun pada 2016 dan kemudian kembali ke lapangan sejak 2018 lalu, Lee Yong Dae/Kim Gi Jung akhirnya berhasil menyegel gelar pertama mereka di turnamen level Super 500, tepatnya pada ajang Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500. Lee/Kim keluar sebagai juara setelah memetik kemenangan atas unggulan ketiga asal Tiongkok, Li Jun Hui/Liu Yu Chen dalam pertarungan dua game langsung dengan skor 21-14 dan 21-16. Sebelumnya, pada awal mula mereka kembali, Lee/Kim sudah berhasil mengoleksi dua gelar juara di ajang Barcelona Spain Masters 2018 BWF World Tour Super 300 dan Macau Open 2018 BWF World Tour Super 300.

  • Tuan Rumah Sabet 3 Gelar di Ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020

Publik Istora Senayan bersorak bangga setelah pasukan Merah Putih berhasil menyabet tiga gelar juara di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 lewat ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Yang lebih menarik, di sektor ganda putra, terjadi partai All Indonesian Finals antara Kevin/Marcus dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

  • Debut Tontowi Ahmad dan Apriyani Rahayu

Tontowi Ahmad berduet dengan Apriyani Rahayu di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500. Berangkat dari kualifikasi, mereka harus puas finis di babak 16 besar setelah kandas dari pasangan suami istri asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Meski begitu, penampilan Tontowi/Apriyani cukup memukau publik Istora Senayan sekaligus pencinta bulutangkis di Indonesia.

FEBRUARI 2020

  • Tim Putra Indonesia Cetak Hattrick di BATC

Tim beregu putra Indonesia sukses mencetak hattrick di ajang Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020. Di partai final, Indonesia menang 3-1 atas tim putra Malaysia. Pasangan dadakan Mohammad Ahsan/Fajar Alfian menjadi penentu kemenangan tim putra Indonesia.

  • Greysia/Apriyani Juara Barcelona Spain Masters 2020

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses menyabet gelar juara di ajang Barcelona Spain Masters 2020 BWF World Tour Super 300 setelah mengalahkan ganda putri Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dengan skor 18-21, 22-20 dan 21-17. Ini menjadi gelar kedua mereka sepanjang musim 2020.

MARET 2020

  • Debut Ribka/Fadia di All England 2020

Tahun ini, ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjalani debut mereka di ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000. Sayangnya, mereka harus terhenti di babak 16 besar. “Pelajarannya di sini lebih ke lawan-lawannya, karena pasti sudah level atas. Kita banyak mencari pengalaman. Tapi pengennya sih bisa menang juga. Pas masuk lapangan auranya berbeda, jadi merinding aja. Karena waktu kecil nonton All England di TV, sekarang bisa main, nanti tahun depan semoga bisa juara,” jelas Fadia.

“Saya nggak menyangka juga bisa ke sini. Dari pas di klub Djarum lihat senior main All England, suka berpikir kapan ya bisa main di sana juga. Terus sekarang dikasih kesempatan, hasilnya baru segini, disyukuri saja,” kata Ribka.

  • Viktor Axelsen Rajai All England 2020

Viktor Axelsen sukses menjuarai All England 2020 BWF World Tour Super 1000 setelah mengalahkan Chou Tien Chen dengan skor 21-13 dan 21-14. Hasil manis ini sekaligus menyudahi 20 tahun puasa gelar tunggal putra Denmark dalam sejarah All England. Terakhir kali tunggal putra Denmark membawa pulang gelar juara di All England terjadi pada 1999 silam lewat Peter Gade. Setelah itu, belum ada lagi wakil Denmark yang merasakan podium juara hingga akhirnya terwujudkan tahun ini. Untuk itulah, Axelsen begitu emosional saat berhasil memastikan kemenangannya dan menjadi kampiun pada turnamen bulutangkis tertua di dunia ini.

“Saya memang orang yang sangat emosional. Juara di sini, di All England dan di hadapan penonton yang luar biasa, tentunya saya sangat bangga dan senang sekali. Ini mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkap Viktor Axelsen.

  • Praveen/Melati Juara All England 2020

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000. Ini menjadi gelar perdana untuk Melati dan jadi yang kedua bagi Praveen. Sebelumnya, Praveen pernah menjuarai All England 2016 saat masih berpasangan dengan Debby Susanto.

“Pastinya senang sekali. Ini gelar kedua saya dengan partner yang berbeda, tentunya bisa seperti ini bukan suatu hal gampang,” ungkap Praveen Jordan.

Sementara itu, Melati Daeva Oktavianti juga mengutarakan kebanggaannya setelah sukses mencicipi podium tertinggi pada turnamen bulutangkis tertua di dunia ini bersama Praveen. Menurutnya, apa yang ia cita-citakan sejak kecil sudah terwujud di tahun ini. “Ini pertandingan besar, jadi siapapun punya kans untuk juara. Pastinya bangga banget bisa juara di sini. Karena ini kan salah satu cita-cita dan impian dari kecil. Alhamdulillah bisa terwujud salah satu impianku,” tutur Melati.

  • Gelar Ketiga Tai Tzu Ying di ajang All England

Tunggal putri nomor satu dunia asal Taiwan, Tai Tzu Ying berhasil meraih gelar ketiganya di ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000 dalam empat tahun terakhir. Sebelumnya, dia sukses menyegel gelar juara All England 2017 dan 2018.

“Saya sangat senang sekali bisa kembali ke All England, melangkah ke babak final dan juara untuk ketiga kalinya. Saya selalu suka ketika bermain di turnamen ini. Terima kasih untuk dukungan yang luar biasa ini,” kata Tai Tzu Ying.

  • Ganda Putra Jepang Pertama yang Menjuarai All England

Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe sukses mencatatkan sejarah dengan menjadi ganda putra Jepang pertama yang sukses meraih gelar juara di ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000. Endo/Watanabe keluar sebagai kampiun usai mengalahkan pasangan nomor satu dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan skor 21-18, 12-21 dan 21-19.

“All England adalah turnamen yang sangat spesial buat kami dan kami sangat senang bisa tampil di turnamen ini. Dan tentunya juga kami sangat senang bisa memenangkan turnamen ini. Terima kasih atas semua dukungan untuk kita. Setelah ini, kita akan berusaha keras memberikan yang terbaik untuk bisa kembali lagi bertanding di sini,” tutur Hiroyuki Endo.

  • Dua Kejuaraan Beregu Ditunda

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) resmi menangguhkan dua turnamen besar akibat wabah virus korona. Yakni Badminton Asia Championships 2020 dan putaran final Piala Thomas & Uber 2020. “Kesehatan dan keselamatan serta segala risiko telah menjadi bahan pertimbangan bagi BWF, Badminton Denmark, panitia pelaksana, Sport Event Denmark dan pemerintah lokal Aarhus. Kita akhirnya sepakat dengan keputusan ini. Kesehatan, keselamatan atlet, ofisial dan komunitas badminton adalah prioritas utama,” kata Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund.

  • Perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 Resmi Ditunda Setahun

Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang resmi mengumumkan penangguhan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020. Akibat Wabah virus korona, Olimpiade Tokyo 2020 terpaksa harus ditunda setahun. Meski dilaksanakan pada Agustus 2021, namun IOC sepakat bahwa Olimpiade Tokyo tetap berlabel 2020.

“Dalam keadaan saat ini dan berdasarkan informasi yang telah diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden IOC dan Perdana Menteri Jepang telah menyimpulkan bila Olimpiade ke-32 di Tokyo harus dijadwal ulang hingga 2021 mendatang, tapi dengan catatan tidak lebih dari musim panas tahun depan. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan para atlet dan semua pihak yang terlibat dalam Olimpiade,” demikian bunyi pernyataan resmi sebagaimana dikutip dari situs resmi BWF.

  • Ranking Dunia Dibekukan

Terhitung mulai 31 Maret 2020, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) resmi membekukan ranking dunia. Pembekuan peringkat dunia mulai ditangguhkan terhitung pada pekan ke-12, yang merupakan pekan setelah All England 2020 rampung dimainkan.

APRIL 2020

  • Mathias Boe Pensiun

Salah satu pebulutangkis ganda putra Denmark yang paling berprestasi, Mathias Boe mengumumkan jika dirinya pensiun atau gantung raket pada 23 April. Peraih medali perak Olimpiade London 2012 itu mengatakan jika pandemi COVID-19 ini tidak ada kaitannya dengan keputusan yang diambilnya itu.

“Saya membuat keputusan ini sebelum All England kemarin. Jadi syukurlah, karir saya tidak berakhir karena virus. Saya lega karena ini akan menjadi cara yang aneh untuk mengakhiri karir saya. Lagi pula, saya tidak akan pernah memulai lagi setelah sebulan jauh dari pelatihan reguler,” kata Mathias Boe.

“Saya tidak lagi sekuat macan kumbang. Dan jika kalian telah mencapai usia saya, sesuatu yang istimewa perlu dilakukan untuk mengikutinya. Saya memberi tahu pelatih dan pasangan saya (Jakob Hoi dan Mads Conrad-Petersen) tentang keputusan ini. Saya pikir mereka sedikit terkejut, tapi saya juga berpikir mereka berdua pasti mengerti keputusan saya,” lanjutnya menambahkan.

JULI 2020

  • Lin Dan Putuskan Gantung Raket

Mantan tunggal putra nomor satu dunia, Lin Dan memutuskan untuk gantung raket. Genap di usianya yang ke-36, legenda hidup asal Tiongkok itu menyatakan untuk pensiun dari dunia bulutangkis yang telah membesarkan namanya itu. Melalui akun media sosial Weibo, pebulutangkis berjuluk Super Dan itu resmi menutup karier bulutangkisnya pada 4 Juli 2020. Dengan mempertimbangkan situasi Lin Dan saat ini, tim nasional Tiongkok pun lantas menyetujui permohonan tersebut. Bersama tim nasional Tiongkok, Lin Dan setidaknya sudah berkarier selama 20 tahun.

“Dari 2000 hingga 2020, setelah 20 tahun, saya harus mengucapkan selamat tinggal kepada tim nasional. Ini sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata,” kata Lin Dan.

AGUSTUS 2020

  • Ayaka Takahashi Pensiun

Pebulutangkis ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi resmi memutuskan gantung raket pada 18 Agustus 2020. Alasan terbesar peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu untuk gantung raket karena dia merasa sudah tak seproduktif dulu. Selain itu, tertutupnya kesempatan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan, juga menjadi salah satu faktor keputusannya untuk pensiun di usianya yang ke-30.

“Setiap harinya aku terus berpikir, apakah aku masih bisa berkompetisi dengan baik setelah masa-masa karantina ini berlalu. Pada akhirnya, aku tidak yakin tubuh dan pikiranku masih bisa bertahan di tahun mendatang. Ibu dan ayahku bilang bahwa ia tidak mau memaksa aku bertahan. Mereka menghormati keputusanku,” ungkap Ayaka Takahasi sebagaimana dilansir Jawapos.com dari tokyo-sports.co.jp.

  • Indonesia Mundur dari Piala Thomas & Uber 2020

Tim bulutangkis Indonesia menjadi peserta kelima yang menarik keikutsertaannya dari perebutan piala bergengsi putra dan putri, Thomas & Uber Cup 2020 setelah Taiwan, Thailand, Australia dan Korea. Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memiliki tiga alasan utama yang mendasari keputusannya untuk mundur dari putaran final Piala Thomas dan Uber 2020.

Pertama, diawali rasa kekhawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar virus korona, baik dalam perjalanan, di tempat transit atau bahkan di tempat pertandingan. Kedua, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian di Piala Thomas dan Uber 2020 karena tidak adanya jaminan dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Terakhir, mengacu pada dua alasan di atas, jajaran pimpinan PP PBSI, yaitu Ketua Umum, Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian, Alex Tirta, Sekretaris Jenderal, Achmad Budiharto serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, Susy Susanti akhirnya memutuskan jika tim bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas & Uber 2020.

“Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas & Uber 2020. Kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata Achmad Budiharto.

  • BWF Undur Pelaksanaan Putaran Final Piala Thomas & Uber 2020

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya mengumumkan bila penyelenggaraan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 resmi diundur. Meski BWF belum menentukan tanggal penggantinya, namun turnamen beregu putra dan putri dua tahunan ini rencananya akan bergulir pada 2021 mendatang.

Sebelum BWF resmi mengumumkan penundaan Piala Thomas dan Uber 2020, tercatat sudah ada lima negara yang menarik keikutsertaannya. Selain Indonesia, ada Korea, Thailand, Taiwan dan Australia. Alasan utama Indonesia mundur tentu demi menjaga kesehatan dan keselamatan para atlet. “Keputusan ini datang dari mundurnya sejumlah negara yang menarik diri dari putaran final Piala Thomas dan Uber dan turnamen seri Eropa yang di-adjust sebagai turnamen BWF World Tour,” Demikian tulis BWF dalam keterangan resminya.

  • Liliyana Natsir Jadi Pebulutangkis Terbaik Dalam Satu Dekade

Liliyana Natsir dinobatkan sebagai pebulutangkis putri terbaik dalam satu dekade terakhir. Berdasarkan hasil pemilihan di akun Twitter resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), pebulutangkis spesialis ganda campuran itu akhirnya berhak menyandang predikat tersebut usai mengalahkan beberapa nama besar pebulutangkis dunia.

Sebelum memutuskan untuk gantung raket pada Januari 2019 lalu, Liliyana sudah mencatatkan segudang prestasi di sepanjang karier bulutangkisnya. Selain menjuarai Olimpiade, Butet juga tercatat telah mengoleksi empat gelar juara dunia, tiga gelar All England dan sejumlah turnamen reguler lainnya.

2014 - Bersama Tontowi Ahmad, Liliyana menjadi satu-satunya pasangan yang mencetak hattrick di ajang All England.

2016 – Pebulutangkis putri Indonesia kedua yang meraih medali emas di ajang Olimpiade.

2016 – Pebulutangkis putri Indonesia pertama yang mampu mencapai dua final Olimpiade. Emas di Rio de Janeiro dan Perak di Olimpiade Beijing 2008.

2016 – Bersama Tontowi Ahmad, Liliyana menjadi ganda campuran Indonesia pertama yang meraih sukses di ajang Olimpiade.

2017 – Pebulutangkis ganda campuran tersukses dalam sejarah Kejuaraan Dunia dengan raihan empat gelar.

  • Thailand Jadi Tuan Rumah Tiga Turnamen seri Asia.

Negeri Gajah Putih, Thailand resmi menjadi tuan rumah untuk seri Asia. Yakni Dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour Finals. Kejuaraan tersebut akan berlangsung pada awal Januari 2021 di Bangkok, Thailand.

Keputusan untuk menggelar tiga turnamen seri Asia musim kompetisi 2020 di Januari 2021 itu tak lepas dari kesepakatan yang telah dibuat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) dan otoritas pemerintah Thailand. Selain itu, dewan BWF juga menyepakati bahwa tiga seri Asia yang sejatinya bakal dihelat pada November nanti sudah tidak lagi menjadi pilihan yang layak, baik dalam dalam menjamin standar turnamen maupun mengamankan semua pengaturan logistik bagi setiap pemain, ofisial dan pihak yang bertugas.

“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Asosiasi Bulutangkis Thailand dan Pemerintah Thailand untuk memungkinkan ini. Kami berharap dapat bekerja sama dengan tuan rumah dan semuanya dalam membuat ini sukses,” tulis pernyataan BWF dalam surat terbuka.

OKTOBER 2020

  • Denmark Open 2020 Digelar di Tengah Pandemi

Kejuaraan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 resmi digelar mulai 13 hingga 18 Oktober. Ini menjadi turnamen pertama setelah pandemi virus korona melanda selepas All England 2020 BWF World Tour Super 1000, pertengahan Maret 2020.

  • World Junior Championships 2020 Dibatalkan

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengonfirmasi bahwa ajang World Junior Championships (WJC) 2020 telah resmi dibatalkan pada 22 Oktober 2020. Beberapa kebijakan dari otoritas Selandia Baru terkait penanggulangan dan pencegahan penularan wabah virus korona, terpaksa membuat BWF, Federasi Bulutangkis Selandia Baru serta pihak penyelenggara WJC 2020 tidak punya pilihan selain membatalkan turnamen tersebut.

“Kami menghargai bahwa beberapa pemain junior akan berusia 19 tahun pada 2021 nanti dan sayangnya harus kehilangan pengalaman di Kejuaraan Dunia Junior. Kami hanya bisa mendorong mereka untuk terus mengembangkan bakatnya sebagai atlet bulutangkis dan mulai memasuki ajang internasional terbuka (level senior, Red),” lanjutnya menambahkan.

DESEMBER 2020

  • BWF Rilis Kalender Musim Kompetisi 2021

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) secara resmi telah merilis kalender musim kompetisi hingga kuartal kedua pada 2021 mendatang. Dalam pernyataannya, BWF mengumumkan bahwa pihaknya telah selesai meninjau ulang kalender kompetisi untuk paruh pertama musim 2021. Jadwal musim kompetisi 2021 telah diratifikasi pada rapat dewan BWF yang juga diikuti para asosiasi bulutangkis dari negara-negara tuan rumah.

Musim kompetisi 2021 dijadwalkan bakal berlangsung mulai Maret hingga Juli mendatang, tepatnya sampai pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2021. BWF dan tuan rumah pelaksana juga sepakat untuk menerapkan bubble system guna meminimalisir penyebaran virus korona. Selain itu, ada juga penyatuan beberapa turnamen yang digelar pada lokasi yang sama. Selain menyatukan rangkaian turnamen di lokasi yang berdekatan, BWF juga mengeluarkan kebijakan dengan menghapus babak kualifikasi pada turnamen level Super 300 dan Super 500.