Mainaky Bersaudara Senang Tampil di BIOSSP 2016

Indonesia Open ‐ Created by TIF

JAKARTA - Mainaky Bersaudara, Yehezkiel Fritz Mainaky/Lyanny Mainaky mengaku senang tampil di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016. Kendati kalah dari Kim Astrup/Line Kjaersfeldt dari Denmark 12-21, 12-21, ini jadi pengalaman luar biasa yang didapat kakak beradik yang besar di Jepang itu.

Nama Mainaky tentu tak bisa dilepaskan dari dunia bulutangkis Tanah Air. Setelah era Richard Leonard, Rionny Frederik Lambertus, Rexy Ronald, Marleve Mario juga si bungsu Karel Leopold. Nama besar Mainaky yang berada di belakangnya ternyata cukup memberikan motivasi besar kepada Yehezkiel dan Lyanni yang merupakan anak dari Rionny Mainaky. 

"Senang bisa main di Indonesia Open. Tahun lalu saya dan adik saya masih jadi penonton dari atas (tribun). Bisa main di bawah (lapangan) senang sekali. Tidak nervous, seru aja," kata sang kakak, Lyanni di Istora, Senin (30/5). 

Cerita Lyanni yang punya nama lengap Lyanni Alessandra Mainaky itu, dirinya mulai bermain bulultangkis sejak duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Baik ayah maupun ibunya tidak ada yang memintanya untuk bermain bulutangkis. Namun, darah bulutangkis yang mengalir deras dalam dirinya tak terbendung. 

"Apalagi semuanya mendukung. Adik saja juga awalnya ikut jadi penonton saja waktu di Jepang, baru kelas 1 SMP dia mulai main bulutangkis," kata Lyanni mewakili sang adik yang belum begitu fasih berbahasa Indonesia itu. 

Keinginan Lyanni dan Yehezkiel adalah menjadi juara dunia seperti yang pernah dibukukan pamannya, Richard Mainaky, Rexy Mainaky maupu Marlev Mainaky. Untuk itu, dia meminta kepada sang ibu, Rionny, untuk pulang ke Jakarta dan memulai kariernya sebagai pebulutangkis profesional. 

Pada 2014, Lyanni yang tahun ini berusia 20 tahun itu pernah hampir masuk ke pelatnas Cipayung. Namun, di Turnamen Junior Masters yang jadi seleksi nasional dia hanya mampu meraih posisi runner up dan gagal masuk ke Cipayung. 

Bagusnya, hal itu tak memupuskan harapannya untuk suatu saat nanti bisa membela Indonesia di ajang turnamen besar bulutangkis dunia. Saat ini, keduanya lebih rajin mengikuti putaran Sirkuit Nasional yang menjadi agenda rutin PBSI itu. 

"Tapi, om-om saya juga dulu masuk pelatnas di usia yang cukup matang. Mereka bilang, peluang saya masih terbuka lebar. Mudah-mudahan ke depannya saya bisa masuk pelatnas dan membela Indonesia," pungkasnya.