Perlawanan sengit di antara kedua pasangan sudah terasa sejak awal laga. Kalah di set awal tak membuat duo mantan pelatnas itu menjadi kendur.

Di set kedua mereka justru menemukan ritme pertandingan. Padahal keduanya baru dipasangkan sejak tiga bulan lalu.

"Dari awal sudah tahu, musuhnya adalah senior. Peringkat tujuh dunia pula. Jadi kami mencoba bermain lepas. Eh, justru kami malah jadi main bagus," ucap Markus.

Lolos babak kualifikasi membuat motivasi untuk menunjukan kalau mereka bisa malah makin membara. Tak ada target yang dibebankan kepada Andrei/Markus.

Dukungan dari penonton yang memadati Istora Senayan Jakarta ternyata menjadi dukungan semangat tersendiri buat keduanya. Terbukti, mereka kian percaya diri dan makin matang dalam permainannya.

"Mereka sudah tahu kalau main di Indonesia penontonnya pasti ramai. Smash pelan saja bisa jadi kencang kalau main di sini," aku Andrei.

Di perebutan tempat ke perempat final, Andrei/Markus akan berhadapan dengan unggulan kelima asal China Cai Yun/Fu Haifeng. Tak mudah memang, tapi main lepas dan maksimal jadi modal mereka untuk menghadapi juara Olimpiade 2012 London itu.

"Main maksimal saja, berani. Bakal nyerang terus, tidak bisa hanya bertahan kalau melawan Cai Yun/Fu Haifeng," tutur Andrei.