Diaz mengaku Keberhasilan dirinya bisa menembus final yang kedua kalinya di level taruna pada tahun 2016 ini, tak lepas dari motivasi dari para seniornya terdahulu. Ia pun bertekad untuk bisa mengikuti jejak para seniornya yang saat ini bermukim di Pelatnas Cipayung.

“Keberhasilan saya bisa masuk final untuk kedua kalinya di level taruna, salah satunya adalah motivasi yang saya dapatkan dari senior-senior saya yang sekarang sudah di Pelatnas. Pada zamannya di klub dulu pada saat masih taruna, mereka sering sekali menguasai partai pucak Djarum Sirnas. Beberapa kali selalu saja bertemu di final, bahkan tak jarang di semifinal pun sudah mereka kuasai. Saya ingin meneruskan generasi yang seperti itu, semoga di seri Djarum Sirnas berikutnya saya dan rekan satu angkatan saya di PB Mutiara bisa terus merajai partai puncak final dan membuat bangga PB Mutiara,” papar Diaz yang merupaka juara tunggal taruna putra Djarum Sirnas Sulawesi Selatan Open 2016 itu.

PB Mutiara sejak beberapa tahun terakhir ini memang selalu menguasai sektor tunggal taruna putra di beberapa seri Djarum Sirnas yang bergulir di tiap Kota. Terakhir pada tahun 2015 lalu, atlet andalan PB Mutiara yang mampu merajai di hampir setiap seri Djarum Sirnas 2015, yakni Vega Vio Nirwanda. Hasilnya, setelah juara di Kejuaraan Nasional akhir tahun 2015 lalu, ia pun langsung ditarik untuk menjadi salah satu tim dari tunggal putra Pelatnas PBSI Cipayung.

Sebelumnya, tiga atlet tunggal putra asal PB Mutiara yang kini juga bermukim di Cipayung yakni ada Firman Abdul Kholik, Panji Ahmad Maulana, dan Enzi Shafira.

Di final Djarum Sirnas Jawa Barat Open 2016 yang akan berlangsung besok, Sabtu (13/8) Diaz akan menghadpi rekan satu klubnya, Auditya Alpha Hidayat.