Dalam laga final yang digelar Sabtu, (8/3), Febriyan menggagalkan misi Hermansyah untuk naik ke podium tertinggi dengan kemenangan 21-19 dan 21-13.

Febriyan dan Hermansyah kerap bertemu di karpet hijau. Hal ini yang membuat jalannya pertandingan di awal game pertama berlangsung sengit. Kejar-mengejar poin kerap terjadi karena masing-masing kubu sudah tahu tipe permainan lawan.

"Tadi saya main fokus aja, yang penting mimpin poin. Gak ada strategi khusus sudah sama-sama tahu permainan masing-masing," ujar Febriyan.

Partai final ini sekaligus menjadi ajang reuni. Sebelumnya, Febriyan pernah bertemu Hermansyah di final Djarum Sirnas Medan. Saat itu Febriyan juga unggul dan membawa pulang gelar juara. Dua kali digagalkan Febriyan naik ke podium juara, Hermansyah pun mengaku penasaran dan masih belum puas atas raihan yang dicapainya.

"Belum puas karena pengennya juara. Tadi saya kepancing, mainnya kurang sabar. Geregetan pengen buru-buru matiin bola dia. Memang belum rezeki, mudah-mudahan di rangkaian Sirnas lainnya saya bisa juara," tutur Hermansyah.

Febriyan dan Hermasnyah absen di seri Djarum Sirnas berikutnya yang akan digelar di Kota Batam, 24-29 Maret mendatang. Keduanya akan bertolak ke Vietnam untuk mengikuti kejuaraan di sana.