Di game pertama, Febtria mendominasi jalannya pertandingan. Dinar dibuat kerepotan menghadapi serangan Febtria yang banyak mengandalkan pukulan chop.

"Saya kecolongan terus. Chop sama bola setengahnya bagus. Susah buat balikkin bola-bola dia," aku Dinar.

Demi mengejar ketertinggalan, Dinar  mempercepat tempo permainan dan banyak bermain netting pada game kedua. Strateginya berhasil,  ia mampu membalikkan kedudukan dan memaksakan rubber game. Di game ketiga, ia kembali menerapkan pola permainan yang sama hingga akhirnya memetik kemenangan.

"Kalau di game pertama saya banyak mengangkat bola, mulai game kedua saya memberanikan diri main netting. Pokoknya, yang penting saya harus lebih cepat dari dia. Dari situ saya mainnya jadi lebih yakin," tuturnya.

Meskipun harus menelan kekalahan, Febtria merasa puas dengan permainannya. Pasalnya, ini merupakan kali pertama baginya berlaga di kelompok dewasa. Ia bersyukur bisa mencapai perempat final dan memberikan perlawanan sengit pada lawan.

"Tadi susah di bola-bola atas padahal sudah saya antisipasi. Tapi, dia lebih berpengalaman dan permainannya lebih matang. Mudah-mudahan di turnamen berikutnya saya bisa lebih baik lagi," papar Febtria.

Di semifinal, Dinar akan bersua unggulan kelima, Tike Arieda Ningrum. Tike memastikan tempat di semifinal setelah menaklukkan  Ana Rovita lewat laga alot, 17-21, 21-19, dan 21-8.