(Djarum Sirnas Kalimantan Selatan Open) Dua Wakil PB Djarum Pulang Lebih Awal

Ivan Adi Cahyono/Salli Lin (PB Djarum Kudus) menyambut pengembalian.
Ivan Adi Cahyono/Salli Lin (PB Djarum Kudus) menyambut pengembalian.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Banjarmasin | PB Djarum Kudus harus rela kehilangan dua wakilnya di sektor ganda taruna campuran Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Kalimantan Selatan Open 2019 melalui pasangan Ivan Adi Cahyono/Salli Lin dan Vincentius Suwarland/Sintia Dewi Yuliani. Ivan/Salli dan Vincentius/Sintia pulang lebih awal setelah tumbang di babak dua.

Bertanding di GOR Berkat Abadi, Banjarmasin, Selasa (30/7), Ivan/Salli kalah lewat pertarungan tiga game atas wakil tuan rumah, PB Berkat Abadi Banjarmasin, Resky Wahyudi/Mutiara Lailatul Nur dengan skor 21-13, 17-21 dan 15-21. Pun demikian dengan Vincentius/Sintia yang tumbang 21-17, 11-21 dan 13-21 atas pasangan Muhammad Alfian Hasyim/Muzammil Elya Tantri dari PB Pratama Badminton Academy Surabaya.

Salli Lin mengaku kecewa dengan hasil kurang menyenangkan hari ini. Fokus dan percaya diri kita jadi hilang dipertandingan tadi. Lawan juga dapat poin banyak dari kesalahan-kesalahan yang kita buat. Saya dan Ivan juga baru dipasangkan, latihannya masih belum maksimal, jadi masih kurang klop juga mainnya,” ungkap Salli Lin selepas pertandingan.

Asisten Pelatih Ganda PB Djarum Kudus, Ronald Sanduan Sipasulta mengatakan bila Ivan/Salli dan Vincentius/Sintia kurang mampu mengantisipasi kondisi shuttlecock yang tergolong kencang. Menurut Ronald, mereka seharusnya lebih berani untuk mengubah pola permainan dalam kondisi kurang menguntungkan seperti ini.

“Mereka terlalu buru-buru ingin ngeblok dan memaksakan main bola panjang, padahal shuttlecock-nya itu kencang banget. Jadi fokusnya mudah lepas, dengan bola seperti ini, fokus itu harus lebih dijaga. Kalau untuk Sintia, memang sedang ada sedikit masalah dengan kakinya,” jelas Ronald.

“Kalau Ivan dan Salli, secara tekhnis seharusnya mereka itu bisa mengatasi lawanya kali ini. Sebab posisi poin itukan rubber semua, tetapi giliran lawannya sudah mulai jalan, mereka justru tidak mau mengubah permainannya,” tutupnya.