Sulitnya Mencari Bibit-bibit Berkualitas

Salah satu pertandingan pada babak turnamen Audisi Umum PB Djarum 2022 (Djarum Badminton)
Salah satu pertandingan pada babak turnamen Audisi Umum PB Djarum 2022 (Djarum Badminton)
Nasional ‐ Created by EL

Kudus | PB Djarum menggelar berbagai tahapan dalam pencarian atlet melalui Audisi PB Djarum 2022 yang berlangsung pada pekan ini di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah. Klub bulu tangkis yang telah berusia 53 tahun ini memercayakan dua mantan pemain nasional, Susy Susanti dan Yuni Kartika, untuk menemukan bibit-bibit berkualitas di sektor putri. Para peserta putri yang dari berbagai pelosok kota di Tanah Air ini, kelak diharapkan menjadi srikandi bulu tangkis "Merah Putih" di gelanggang internasional.

Audisi Umum ini dimulai dengan tahapan skrining sebanyak dua kali, yang berlanjut dengan babak turnamen sejak Jumat (21/10). Pada hari pertama di fase gugur ini, sebanyak 543 peserta yang terdiri dari 379 putra dan 164 putri di dua kategori usia yakni U-11 dan U-13, wajib menang! Mereka perlu menjaga harapan merebut Super Tiket dan bergabung dengan PB Djarum.

Yuni, yang ditunjuk selaku Koordinator Atlet Putri Tim Pencari Bakat pada Audisi Umum PB Djarum 2022 menuturkan, proses seleksi terbuka yang diselenggarakan selama lima hari ini merupakan momentum yang tepat untuk menemukan bibit-bibit berkualitas di sektor putri. "Mengembalikan kejayaan prestasi atlet putri Indonesia merupakan tantangan yang cukup besar karena kami tidak ingin prestasi atlet putri terus tertinggal," katanya, melalui siaran pers PB Djarum, Jumat (21/10).

"Sehingga, tentu diperlukan upaya-upaya yang lebih keras lagi yang dimulai dengan mencari bibit-bibit berkualitas," tambah Yuni, seraya menjelaskan, Audisi Umum adalah salah satu upaya mengejar ketertinggalan pada sektor tunggal putri.

Harapan menemukan bibit berkualitas di sektor putri tersebut, lanjut Yuni, mulai terlihat dengan aksi-aksi yang ditunjukkan oleh para pebulutangkis putri yang berlaga di babak turnamen. Dalam fase gugur ini, kualitas pemain muda semakin terlihat karena mereka dituntut untuk menang demi mengamankan Super Tiket dan menjaga peluang menjadi atlet binaan PB Djarum.

"Turnamen ini, kan, pressure-nya lebih tinggi dibanding dengan tahap skrining kemarin. Jadi, gaya bermain, teknik, dan karakter mereka, semakin terlihat jelas sehingga Tim Pencari Bakat bisa menelaah kualitas para atlet lebih dalam lagi,” Yuni, melanjutkan.

Selama babak turnamen yang diselenggarakan hingga Minggu (23/10), Tim Pencari Bakat akan terus memantau kualitas atlet sehingga membuka kesempatan bagi atlet dengan kualitas mumpuni tetap mendapatkan Super Tiket untuk melaju ke tahap karantina, meskipun kalah di fase gugur tersebut.