Owi Larang Butet Pensiun

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (AP)
Nasional ‐ Created by TIF

JAKARTA - Di sisi lain, Liliyana Natsir yang pada 9 September 2016 mendatang genap berusia 31 tahun masih belum bisa memastikan rencana pensiunnya dari dunia bulutangkis yang telah membesarkan namanya tersebut dalam waktu dekat. Meski ingin tetap terus menghasilkan prestasi untuk Indonesia, dara berdarah Manado itu sadar betul, diusianya yang tak lagi muda, kondisi fisiknya sudah tidak sama seperti saat dirinya masih muda belia.

Pasalnya, di dunia olahraga atlet dituntut untuk memiliki kecepatan, kekuatan dan stamina yang mendorong performanya di lapangan. Kendati di lubuk hati terdalamnya, dia masih ingin terus menyumbangkan medali untuk Indonesia.

Tak ingin gegabah dalam mengambil keputusan, Liliyana kini terus melakukan komunikasi dengan pelatihnya. Dia ingin memastikan kondisinya masih kuat dan cukup prima dalam menjalani setiap kejuaraan-kejuaraan yang mungkin masih bisa diikuti. Apalagi, pasangannya saat ini, Tontowi Ahmad meminta agar dirinya tidak pensiun dalam waktu dekat. Disebutnya, Tontowi selalu menyemangatinya bahwa keduanya masih bisa terus berprestasi meskipun Liliyana sudah memasuki usia yang tak lagi muda.

"Jadi saya harus pikirkan apa saya masih sanggup ke depan. Saya ingin setiap kali saya turun saya harus menyumbangkan medali atau berprestasi untuk bangsa dan negara," ungkap Liliyana yang mendapat julukan sebagai The Queen of Mix Double setelah meraih sukses dengan dua pasangan berbeda, Tontowi Ahmad dan Nova Widianto.

Liliyana pertama kali berpasangan dengan Nova setelah dia meraih medali emas di PON (Pekan Olahraga Nasional) 2002. Prestasinya bersama Nova juga sangat memuaskan, dimana ia meraih tiga medali emas di SEA Games (2005, 2009 dan 2011), emas Kejuaraan Asia 2006, Kejuaraan dunia 2006, dan medali perak Olimpiade 2008.

Bersama Tontowi keduanya mulai berpasangan sejak 2011. Pada Olimpiade 2012, keduanya sudah tampil di London namun gagal membawa pulang medali. Barulah empat tahun kemudian, pasangan Owi/Butet mampu merebut medali emas usai melumpuhkan wakil Malaysia, Cah Peng Soon/Goh Liu Ying 21–14, 21–12. Keduanya juga meraih hattrick gelar juara di All England, juara di Kejuaraan Asia 2015 dan sederet prestasi gemilang lainnya.