Pelatnas sendiri menaruh tujuh wakil ganda putra di babak pertama pada ajang berhadiah USD 1.000.000 ini. Sayangnya sebanyak lima wakil diantaranya harus langsung tehenti di babak pertama tersebut, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya, Akbar Bintang Cahyono/Giovani Dicky Oktavan, Mohammad Ahsan/Rian Agung, Calvin Kristanto/Bagas Maulana, dan Berry Angriawan/Hardianto.
Sementara itu Ricky Karandasuwardi/Angga Pratama harus takluk di babak kedua oleh Fajar/Rian. Hasil itupun mendapat tanggapan dari kepala pelatih ganda putra Pelatnas, Herry I.P.
"Ganda putra sendiri memang targetnya pengen ada yang juara, akan tetapi ada kendala dari yang paling diandalakan yaitu Gideon/Kevin karena Kevinnya ada masalah dengan cedera bahunya. Tetapi tentunya dengan Fajar/Rian yang lolos ke semifinal cukup kejutan. Memang mereka pelapis Gideon/Kevin tapi tidak disangka bisa masuk semifinal," kata Herry.
Herry pun menuturkan jika masih banyak yang harus diperbaiki lagi terutama bagi Fajar/Rian agar mampu bisa lebih baik lagi bersaing di turnamen-turnamen yang berlevel seperti Superseries Premier ini.
"Daya tahan otot Fajar/Rian harus di tingkatkan lagi agar menambah powernya di lapangan. Seperti di game ketiga tadi mereka powernya agak turun, Ini yang harus diperbaiki lagi. Mungkin tahun depan mereka bisa menunjukan kenaikannya, karena kalau waktunya singkat, riskan cedera jika masalah otot," kata Herry.
"Sedangkan untuk pasangan lainnya terutama pasangan Angga/Ricky saya nilai mereka turun. Belakangan ini cara mereka bermain tidak berkembang. Seharusnya mereka tidak boleh dikalahkan oleh juniornya," jelas Herry.
"Saya sudah memperingati mereka, tetapi kita lihat dulu hasil di kejuaraan dunia nanti, sejauh mana mereka bisa menunjukan permainannya," pungkas Herry.