Adalah Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie yang merupakan teman satu angkatan di pelatnas Cipayung. Sayang, Firman yang awalnya diharapkan bisa meraih sukses di tunggal putra, justru kini prestasinya jauh berada di bawah ketiga rekannya.

Di BIOSSP 2016, Firman kembali harus angkat koper lebih awal dan gagal mencapai target yang diberikan PP PBSI. Dia gagal di babak pertama kualifikasi usai dikalahkan Zi Liang Derek Wong dari Singapura dengan skor 17-21, 24-26 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (30/5).

Meskipun kalah dua game langsung, Firman yang kini berada di peringkat 116 dunia telah memberikan perjuangan sengit pada Wong yang memiliki peringkat jauh diatas Firman, yaitu peringkat 64 dunia.

"Ini adalah kegagalan kedua saya di BCA Indonesia Open, saya merasa masih banyak kekurangan. Di game pertama saya sering kecolongan bola-bola depan dan pertahanan saya lemah," kata Firman usai pertandingan. "Target saya memang lolos ke babak utama. Sebagai evaluasi, saya harus lebih menjaga stamina dan latihan lebih keras lagi," tambah runner up Indonesia Masters 2014 ini.

Selanjutnya, Firman akan tampil di Taiwan Grand Prix Gold pekan depan. Dia pun berharap bisa tampil lebih baik lagi di penampilannya pekan depan.

Ditanya target tahun ini, Firman mengatakan dia ingin melewati tiga rekannya yang kini sudah berada di peringkat terbaik mereka. Disebutnya, secara tehnik dia dan tiga rekan lainnya itu punya kemampuan yang sama sedangkan perbedaan mencolok lebih terlihat pada stamina dan kekuatan badannya.

"Saya ingin mengejar prestasi mereka (Ihsan, Anthony dan Jonatan). Saya harus bisa lebih menjaga stamina dan kondisi dengan berani berlatih lebih dari yang mereka makan setiap harinya. Saya juga harus lebih disiplin supaya bisa kembali ke performa awal," pungkasnya.