Di game pertama, Febriansyah/Cynthia tertinggal 0-7, mereka sempat mempersempit ketinggalan menjadi 4-7, namun akhirnya menyerah 16-21. Di game kedua, Febriansyah/Cynthia memaksakan rubber game setelah menang 21-15 dan mereka berhasil merebut kemenangan di game penentuan usai deuce, 24-22.

"Di game pertama mainnya belum panas, udah coba ngejar tapi terlanjur ketinggalan jauh, jadi dilepas. di game selanjutnya kami lebih yakin, gak mau kalah," tutur Cynthia.

Febriansyah/Cynthia pun mengaku cukup kesulitan saat menghadapi Agus/Angelia. Pasalnya, Agus merupakan pemain kidal sehingga menyulitkan mereka saat melakukan serangan.

"Tadi yang cowoknya kidal, jadi bola dari kami susah nembus, kena terus sama dia," sahutnya.

Kemenangan ini membawa Febriansyah/Cynthia bersua unggulan satu, Aji Firmansyah/bunga Fitriani dari Mutiara Bandung. Kedua pasangan ini juga bertemu di perempatfinal saat Sirnas Semarang, pekan lalu. Kala itu, Febriansyah/Cynthia harus mengakui keunggulan lawan. Mengantongi pengalaman bertemu Aji/Bunga, Febriansyah/Cynthia pun lebih waspada.

"Bunga pertahanannya kuat. Gak ada strategi khusus buat besok, yang pasti jangan mau kalah, kesempatan menang pasti ada," katanya.

Febriansyah/Cynthia pertama kali berpasangan di Sirnas Manado dan berhasil menjadi semifinalis. Itu merupakan raihan terbaik mereka di ajang Djarum Sirnas. Di Yogyakarta, Febriansyah/Cynthia pun termotivasi untuk dapat memperbaiki prestasinya.

"Kalo besok bisa lewatin mereka, kami pasang target final," pungkasnya.