Proteksi dan Aklimatisasi Jelang Tokyo 2020

Anthony Sinisuka Ginting
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Persiapan panjang 11 pebulu tangkis Indonesia terancam punah jika induk pengurus olahraga yang menangani tim pelatnas Olimpiade Tokyo 2020, tidak melakukan perlindungan ketat terhadap atlet-atletnya. Interaksi antara para atlet dan pihak luar wajib dibatasi agar para atlet tidak tertular Covid-19 menjelang keberangkatan.

Menurut rencana, tim bulu tangkis Indonesia akan berangkat lebih dulu ke Kumamoto, Jepang, Kamis (8/7), untuk aklimatisasi jelang Tokyo 2020 pada 23 Juli-8 Agustus 2021. PP PBSI, selaku induk cabang olahraga bulu tangkis di Tanah Air, telah memperketat proteksi kepada para atlet yang akan berlaga di pesta olahraga dunia tersebut.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, sebagaimana dikabarkan kompas.id, sempat mengungkap kecemasannya jika atlet Indonesia yang akan berlaga di Tokyo 2020 tertular Covid-19. Apalagi, saat ini di Indonesia tengah terjadi peningkatan kasus Covid-19. "Kalau ada yang terpapar, maka bisa membatalkan keikutsertaan kita di Olimpiade Tokyo. Itu sangat merugikan,” ucap pria yang karib disapa Okto ini.

Oleh karenanya, penting bagi kerabat maupun orang terdekat yang berada di sekitar atlet untuk sementara waktu menahan diri tidak bertemu dulu dengan mereka. Hal itu wajib dilakukan untuk mengurangi risiko kontak erat atlet dengan orang lain di luar pemusatan latihan.

Situs berita ini juga melaporkan, pengurus PBSI telah mengoordinasi penggunaan lapangan agar tidak terjadi penumpukan atlet. Dari 21 lapangan bulu tangkis di gedung latihan Cipayung, penggunaan serta jadwal latihannya diatur. Di sisi lain, PBSI juga memfasilitasi para atlet untuk menjalani tes Covid-19 dengan metode reaksi berantai polmerase (PCR) secara berkala.

"Khusus (atlet-atlet bulu tangkis) yang ikut Olimpiade sesuai dengan jadwalnya. Atlet non-Olimpiade mengalah dulu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Media PP PBSI Broto Happy.

Berbagai langkah proteksi serta penerapan protokol kesehatan telah diterapkan oleh PBSI, agar kondisi atlet dapat terjaga dengan baik, secara fisik maupun mental. Upaya tersebut perlu ditempuh, mengingat penyelenggara Tokyo 2020 mewajibkan para atlet yang akan berangkat ke negeri sakura itu untuk menjalani dua tes usap PCR dalam waktu 72 jam sebelum berangkat, dengan hasil negatif.

Di ajang multi-cabang empat tahunan ini, tim bulu tangkis Indonesia diperkuat Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.