Piala Thomas 2020 - Apa yang Kau Takutkan, Ginting?

Anthony Sinisuka Ginting (Badminton Photo/Yohan Nonotte)
Anthony Sinisuka Ginting (Badminton Photo/Yohan Nonotte)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta - Anthony Sinisuka Ginting menyia-nyiakan empat match point pada laga pembuka penyisihan Grup A Piala Thomas, Senin (11/10) malam WIB. Satu match poin pada gim kedua kemudian tiga match poin pada rubber game yang didapat Ginting, raib. Pelatih tunggal putra PP PBSI Irwansyah menilai, permainan Ginting kurang berani saat berhadapan dengan pemain Thailand Kantaphon Wangcharoen.

"Intinya, Ginting kurang nekad dan kurang berani. Dia kurang menekan, padahal tekan saja lawannya, kan sudah sama-sama capek dan tegang," kata Irwansyah dalam keterangan resmi PP PBSI Selasa (12/10) dini hari WIB.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada poin-poin kritis, Ginting terlalu bermain aman. Ia bahkan dinilai kurang berani untuk meningkatkan tekanan meskipun posisinya sudah lebih unggul dari pada lawannya.

"Di poin-poin kritis, Ginting kurang menekan dan maunya hanya bermain aman. Padahal sudah saya ingatkan supaya lebih berani. Namun inilah pertandingan. Ada menang, ada kalah. Kali ini Ginting yang kalah," ujar Irwansyah.

Ginting tampil di partai pembuka skuad "Merah Putih" melawan Thailand di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Sayangnya, ia gagal menyumbang angka kemenangan setelah takluk dari Kantaphon Wangcharoen lewat laga rubber game berdurasi 1 jam 27 menit dan berakhir dengan skor 21-16, 22-24, 23-25.

"Tadi di gim pertama saya bisa bermain baik. Di gim kedua dan ketiga sempat tertinggal dan bisa menyusul. Sayang di saat setting, saya tidak bisa menyelesaikan pertarungan. Sayang juga saya tidak bisa menyumbangkan angka," ungkap Ginting.

Sementara, terkait permainannya di laga tersebut, Ginting mengakui jika di poin-poin kritis, memang ada faktor lain yang menentukan kemenangan, tak hanya sekedar teknik permainan.

"Di gim pertama, saya bisa bermain baik. Saya bisa mengontrol permainan. Tapi di poin-poin kritis itu tak hanya faktor fisik dan teknik yang menentukan, tetapi juga ada faktor mental dan keberuntungan," ungkap Ginting, mengutip laporan kantor berita Antara.

Kendati kalah, pebulu tangkis berusia 24 tahun itu mengaku puas karena ia bisa mengerahkan seluruh usahanya. Jika dibandingkan dengan penampilannya di Piala Sudirman di Finlandia belum lama ini, ia mengakui jika kali ini permainannya jauh lebih berkembang. "Secara keseluruhan, ada hal yang layak saya syukuri, yaitu permainan saya tadi sudah jauh lebih berkembang. Semua permainan saya bisa keluar, meskipun hasilnya kalah," pungkas Ginting.

Selain Ginting, kekalahan juga dialami pemain tunggal putra Jonatan Christie.

Sedangkan tiga wakil yang menyumbang angka kemenangan, yakni tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito, serta dua ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Tim Indonesia memetik kemenangan 3-2 atas Thailand pada lanjutan laga penyisihan Grup A Piala Thomas 2020.