Meski Terkendala Bahasa, 2 Pemain Ini Tetap Berteman

Ilustrasi kolas Huang Ya Qiong (kiri) dan Sapsiree Taerattanachai.
Ilustrasi kolas Huang Ya Qiong (kiri) dan Sapsiree Taerattanachai. (Foto: Djarumbadminton)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Di balik persaingan yang begitu panas dan ketat di karpet hijau, ternyata tidak menghalangi setiap pebulutangkis untuk menjalin hubungan pertemanan di luar lapangan. Seperti yang dilakukan pebulutangkis asal Tiongkok, Huang Ya Qiong, misalnya. Pemain ganda campuran ranking satu dunia itu mengaku berteman dekat dengan pebulutangkis nomor tiga dunia asal Thailand, Sapsiree Taerattanachai.

“Kami sering bertemu di hampir semua kejuaraan sejak 2017. Setelah Kejuaraan Asia 2018 saya dan Taerattanachai berfoto berempat dengan pasangan tanding masing-masing. Dari situ kami mulai sering mengobrol,” kata Huang Ya Qiong dalam wawancara dengan Olympic Channel mengutip dari BolaSport.com.

Lebih lanjut Ya Qiong menegaskan, meski saling bersaing di dalam lapangan, bukan berarti dia dan Taerattanachai tidak boleh berteman di luar lapangan. “Di lapangan kami memang rival, tetapi kami berteman di luar lapangan. Hasil pertandingan tak berpengaruh pada relasi kami. Kami justru selalu menantikan kesempatan untuk bertanding melawan satu sama lain,”tutur pebulutangkis 26 tahun itu.

Sementara itu, Sapsiree Taerattanachai menceritakan bahwa pertemanan mereka bermula ketika dia menanyakan usia Ya Qiong. Perbedaan bahasa sejatinya menjadi kendala pertemanan Taerattanachai dan Huang. Taerattanachai tidak menguasai bahasa Mandarin, sementara Ya Qiong tidak bisa berbahasa Thailand. Namun nyatanya, Taerattanachai dan Ya Qiong tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut dan tetap berkomunikasi.

“Setelah pertandingan saya bertanya usia dia. Dari situ kami bertukar nomor telepon dan berkirim pesan hingga berteman. Kami biasa berkomunikasi dengan campuran bahasa Mandarin, Inggris, dan isyarat tangan. Tidak ada masalah soal bahasa,”jelas Taerattanachai.

Di sisi lain, pasangan main Taerattanachai dan Ya Qiong mengaku tidak keberatan dengan status pertemanan mereka di luar lapangan. “Bagi saya tidak masalah. Mereka hanya berteman, tidak lebih,” kata partner Taerattanachai, Dechapol Puavaranukroh.

“Lin Dan dan Lee Chong Wei juga bersahabat meski bersaing sengit. Bersaing di lapangan bukan berarti tidak bisa berteman. Kalau kompetisi di lapangan menjadi alasan untuk tak berteman, bisa-bisa saya dan Huang tidak punya teman lain,” komentar Zheng Si Wei.