(Malaysia Open) Jonatan Hempaskan Leverdez di Babak Pertama

Jonatan Christie (Indonesia) bersiap menghadang serangan.
Jonatan Christie (Indonesia) bersiap menghadang serangan. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Dalam durasi 34 menit, pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie berhasil menghempaskan wakil Perancis, Brice Leverdez dari pentas Malaysia Open 2019 BWF World Tour Super 750 lewat kemenangan dua game langsung 21-12 dan 21-12 di babak pertama. Bertanding di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Selasa (2/4), Jonatan mampu menguasai jalannya permainan dari awal hingga akhir.

“Jadi saya sudah mempersiapkan strategi untuk mengatasi pertandingan hari ini. Kalau kalah atau menang angin, saya sudah menyiapkan strokenya dan strateginya. Pas dapat lapangan menang angin, saya harus bisa ambil poin sebanyak-banyaknya sebelum interval. Supaya tidak mudah terkejar dan saya bisa lebih percaya diri,” jelas Jonatan Christie.

Kemenangan ini sekaligus membayar kekalahan yang dialami Jonatan atas Leverdez pada kejuaraan Malaysia Open tahun lalu. Kala itu di babak dua, Jonatan dipaksa menyerah 21-10, 17-21 dan 23-25.

“Tahun lalu saya kalah di sini juga sama Brice, dan kebetulan mainnya di lapangan yang sama. Untungnya kemarin pas latihan sudah main juga di lapangan empat, kondisi anginnya persis sama dengan tahun lalu. Saya banyak belajar dari pertemuan tahun lalu. Waktu itu saya kalah angin, saya bisa menang jauh. Tapi pas menang angin, saya nggak bisa mengantisipasi bola lawan, mainnya kacau,” ungkapnya.

Melaju ke babak dua Malaysia Open 2019 BWF World Tour Super 750, peraih medali emas Asian Games 2018 ini akan langsung berhadapan dengan pebulutangkis peringkat satu dunia asal Jepang, Kento Momota. Unggulan pertama itu berhasil lolos ke babak dua lewat kemenangan 20-22, 21-13 dan 21-11 atas wakil Denmark, Jan O Jorgensen.

“Momota pemain bagus dan dia juga sudah sering juara. Jadi disini saya mikirnya, kapan lagi saya bisa sparing lawan pemain kelas dunia. Anggap saja lagi latihan. Saya nggak mau dibawa beban akan lawan dengan siapa, karena bikin main nggak keluar. Sebisa mungkin dari pikirannya dulu bisa dikendalikan,” tuturnya.