Malaysia Open 2024 - Semangat Gregoria Menembus Olimpiade

Gregoria Mariska Tunjung (Humas PP PBSI)
Gregoria Mariska Tunjung (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Gregoria Mariska Tunjung mengatakan, dapat tampil di Olimpiade Paris 2024 menjadi rahasia kebangkitannya saat menaklukkan pebulu tangkis Jepang, Natsuki Nidaira, pada babak 32 besar Malaysia Open 2024. Tunggal putri andalan Indonesia itu menang tiga gim 20-22, 21-18, 21-14 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (10/1).

Malaysia Open 2024 sendiri selain merupakan turnamen yang memperebutkan hadiah sebesar 1,3 juta dolar AS, juga menjadi turnamen untuk memperebutkan poin peringkat Olimpiade Paris 2024.

"Pastinya karena tahun ini tahun yang penting, tahunnya Olimpiade, motivasi saya untuk membuktikan ke diri sendiri pastinya lebih. Melihat penampilan saya di tahun sebelumnya yang cukup baik dan saya tidak mau sampai di situ saja jadi saya mau bawa kerja yang lebih lagi tapi dengan tenang, dengan rileks," papar juara Japan Masters 2023 itu.

Gregoria lalu mengungkapkan sebab kekalahannya di gim pertama dari Natsuki 20-22. Menurutnya, saat itu belum terlalu mengetahui pola permainan tunggal putri Jepang tersebut, sehingga ia harus menerima kenyataan gagal memenangi gim pembuka padahal game point sempat ada di genggamannya.

Hal ini berlanjut di gim kedua. Namun, lanjut Gregoria, ia telah sedikit mengetahui pola permainan lawan ditambah ia mengurangi kesalahan sendiri sehingga dapat menutup gim kedua dengan kemenangan 21-18 setelah melalui pertarungan ketat.

"Di gim pertama saya belum terlalu nyaman dengan pola permainan lawan karena dia punya pertahanan yang sangat bagus. Bahkan di gim kedua pun masih bisa dibilang tidak cukup cepat untuk menguasai keadaan. Saya mencoba mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri dan lebih tahan di relinya," kata Gregoria, seperti dilaporkan Antara.

Lalu pada gim penentu, Gregoria mengatakan sudah menemukan resep yang tepat untuk mengatasi perlawanan Natsuki dengan mudah di mana tunggal putri Jepang tersebut beberapa kali kewalahan meladeni smash-nya pada gim penentuan. "Di gim ketiga terlihat lawan mulai tidak enak dengan apa yang saya lakukan, itu jadi sangat menguntungkan," ujar pebulu tangkis 24 tahun itu.

"Saya memberikan apresiasi dan respect untuk dia (Natsuki) atas usahanya sepanjang laga yang tidak menyerah untuk mengejar sampai benar-benar bolanya menyentuh karpet lapangan," kata Gregoria, memuji permainan lawannya.