Aram Mahmoud: Saya Akan Mengirimkan Beberapa Gambar dan Video untuk Keluarga

Aram Mahmoud melepaskan serangan. (Foto: BADMINTONPHOTO - Yves Lacroix)
Aram Mahmoud melepaskan serangan. (Foto: BADMINTONPHOTO - Yves Lacroix)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Aram Mahmoud mencatat sejarah dengan menjadi pebulutangkis ‘pengungsi’ pertama yang berlaga di ajang Olimpiade. Pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, pemain Belanda kelahiran Suriah itu tergabung dalam Refugee Olympic Team (EOR) atau Tim Atlet Pengungsi. Mahmoud bahkan sudah memainkan pertandingan pertamanya melawan unggulan ketujuh, Jonatan Chrisite. Sayangnya, Mahmoud harus menelan kekalahan 8-21 dan 14-21 dari tunggal putra asal Indonesia itu.

Pemain 24 tahun itu mengaku sangat senang sekaligus bangga bisa menjejakkan kaki ke pentas Olimpiade. Dia bahkan berencana untuk mengirimkan beberapa foto dan video pertandingan untuk keluarganya yang berada di Suriah.

“Mereka masih di Suriah, tapi mereka masih mendukung saya dan mereka sangat senang saya di sini (Olimpiade). Saya tidak tahu apakah mereka menonton pertandingan (tadi), karena saya pikir itu di TV berbayar. Tapi saya akan mengirimi mereka beberapa gambar dan video untuk ditonton nanti,” kata Aram Mahmoud dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

“Kakak perempuan saya mengirimi pesan sebelum pertandingan. Saya sempat membalasnya karena harus melakukan pemanasan. Dia juga sangat senang saya ada di sini. Saya mewakili saya dan saya mewakili keluarga saya,” sambungnya menambahkan.

Mahmoud pergi meninggalkan Suriah pada 2015 lalu. Di tempat dia sekarang, Mahmoud terus berupaya untuk membangun kembali permainan serta karier bulutangkisnya dengan melawan segala rintangan demi mencapai panggung Olimpiade.

“Itu agak sulit. Saya berhasil pergi dan berada di tempat yang aman di Belanda. Saya sangat senang bisa berlatih dan belajar. Ini luar biasa. Itu (Olimpiade) telah menjadi mimpi sepanjang hidup saya. Sangat luar biasa berada di sini dan saya sangat bangga bisa mewakili semua pengungsi di seluruh dunia,” ungkapnya.

“Persiapan saya untuk ke Olimpiade bagus. Saya sudah berlatih di Denmark. Agak sulit karena banyak tempat berlatih ditutup. Tapi dalam enam bulan terakhir saya berhasil untuk mendapat tempat latihan di Denmark. Ada banyak pemain dan pelatih bagus di sana,” lanjut Mahmoud.

Sementara itu, Mahmoud mengatakan bahwa dia ingin berada di jajaran 100 besar tunggal putra dunia. “Saya harap saya bisa mencapai 100 besar dunia sesegera mungkin. Saya tahu saya memiliki level untuk berada di sana. Dua tahun terakhir sangat istimewa bagi saya. Saya berharap bisa terus mengembangkan diri untuk dapat bermain di Olimpiade berikutnya juga,” tandasnya.