(Djarum Sirnas Sulawesi Utara Open) Menang Dua Game, Irdina Tembus Semifinal

Irdina Naurah Mirza (PB Djarum Kudus) menyambut pengembalian.
Irdina Naurah Mirza (PB Djarum Kudus) menyambut pengembalian.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Manado | Pebulutangkis tunggal taruna putri binaan PB Djarum Kudus, Irdina Naurah Mirza hanya membutuhkan waktu 24 menit untuk memastikan kemenangan atas wakil PB Sarwendah Badminton Club, Michelle Pricilia Liwongan Lie dan lolos ke babak semifinal Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sulawesi Utara Open 2019. Bertanding di GOR Arie Lasut, Manado, Kamis (26/9), Irdina menang dua game langsung dengan skor 21-12 dan 21-10 atas Michelle.

Meski menang dengan selisih angka yang cukup jauh, namun Irdina mengaku masih belum mantap dalam penguasaan kondisi lapangan dan pukulan. Baru setelah interval game pertama, unggulan satu tunggal taruna putri ini akhirnya mampu menguasai dan mengambil alih jalannya pertandingan.

“Dari awal main saya masih coba untuk penyesuaian lapangan, angin dan shuttlecock. Terus di awal game pertama juga feelingnya masih belum dapat. Tapi di akhir game pertama dan awal game kedua saya sudah mulai enak mainnya. Sudah bisa ngatur-ngatur permainan jadi bisa lebih enak dan lepas saja,” jelas Irdina Naurah Mirza kepada Djarumbadminton.com.

Dengan kemenangan ini, Irdina berharap bisa merebut gelar juara di ajang Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sulawesi Utara Open 2019. Sebab, sepanjang rangkaian Djarum Sirkuit Nasional 2019 ini, Irdina belum sekalipun mencicipi podium tertinggi. Sebelumnya, ia hanya mampu membawa pulang gelar runner up di Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sumatera Selatan Open 2019, April lalu.

“Kalau ditanya soal peluang untuk juara sih pastinya ada, lumayan besarlah. Dan saya memang menargetkan untuk juara di Sirnas kali ini. Soalnya kemarin sempat lolos ke final tapi belum juara, jadi sekarang pengennya juara. Mudah-mudahan bisa terwujud,” katanya.

Lolos ke babak semifinal Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sulawesi Utara Open 2019, Irdina akan berhadapan dengan rekan satu klubnya, Made Dinda Windiasari.

“Untuk lawan yang paling diantisipasi kayanya lebih ke teman sendiri sih, karena mereka juga unggulan semua. Kalau lawan teman sendiri itu pastinya lebih susah dan tekanannya juga lebih besar, karena kita sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing,” tandasnya.