Alamsyah yang menjadi unggulan pertama mendapatkan perlawanan sengit dari Fauzi Adnan. Game pertama berlangsung ketat. Terjadi kejar mengejar poin yang disambut sorakan meriah penonton. Game berakhir dengan deuce 23-25 untuk keunggulan Fauzi.

Di game kedua, Alamsyah melesat jauh meninggalkan Fauzi dan berbalik unggul 21-7. Keunggulan pemain Pertamina Indonesia ini berlanjut hingga game ketiga yang ditutup Alamsyah dengan kemenangan 21-10.

"Tadi speed-nya Fauzi cepat. Saya sempat kesal di game pertama. Sudah lama, poin mepet, terus kalah. Tapi saya berusaha sabar dan yakin bisa. Alhamdulillah menang," papar Alamsyah.

Sementara itu, Senatria juga mengalami nasib serupa. Unggulan kedua ini dibuat kewalahan oleh Bandar Sigit Pamungkas.

Improvisasi permainan Sigit dari tempo lambat ke cepat secara tiba-tiba mampu mengecoh Senatria. Di game pertama, Senatria harus mengakui keunggulan Sigit, 19-21. Namun, Senatria bermain lebih agresif di game berikutnya dan unggul 21-13. Ia berhasil mempertahankan ritme permainan di game ketiga dan memastikan kemenangan, 21-15.

"Tadi saya sudah unggul tapi akhirnya kekejar karena kalah cepat," aku Sigit.

Nampaknya, Sigit yang diunggulkan di posisi 12 ini sedang 'on fire'. Selain mampu mengimbangi permainan Senatria, ia juga menaklukkan unggulan keenam Jeffer Rosobin di babak 16 besar.

Ketika ditanya mengenai kunci performanya, pemain yang juga merangkap sebagai pelatih PB Sarwendah ini hanya tertawa kecil seraya berkata, "Rasa tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik. Sejak jadi pelatih juga lebih bisa menikmati permainan, lebih enjoy."

Laga semifinal tunggal putra dewasa :

- Alamsyah Yunus (Pertamina Indonesia) vs Evert Sukamta (Tangkas Specs)
- Febrian Irvanaldi (Hi Qua Wima) vs Senatria Agus SP (SGS PLN)