Alamsyah berhasil menyabet gelar keenamnya itu setelah menaklukkan pemain Pelatnas Thomi Azizan Mahbub dalam tiga game, 18-21, 21-16, dan 21-7 yang memakan waktu 50 menit.

Alamsyah mengaku terlalu berhati-hati di game pertama sehingga memberikan peluang bagi Thomi untuk menyerang. Namun di game berikutnya, justru Thomi yang lebih hati-hati.

"Di game pertama, saya cuman sekali-kali aja berani narik bola ke belakang. Di game kedua dan ketiga justru malah kebalik, saya lebih berani eh dianya yang hati-hati," ungkap Alamsyah.

Alamsyah pun mengapresiasi permainan Thomi. Baginya, Thomi telah bermain bagus dan hanya kurang faktor pengalaman. Kekalahan ini membuat Thomi gagal menyumbangkan gelar bagi Pelatnas. Ia pun merasa kurang puas terhadap permainannya.

"Kurang puas sama hasil ini, tadi kendor mainnya. Bang Alam hari ini lagi perfect. Pengalamannya emang udah banyak, jadi udah pinter di lapangan, tau cara ngatasin lawan," ungkap Thomi.

Di nomor ganda putri, Ana kembali menorehkan gelar juara setelah menjuarai Sirnas Lampung. Ia menang dalam rubber game melawan Febby Angguni, 11-21, 21-14, dan 21-13.

"Gak gampang ketemu Febby. Tadi di game pertama udah mau naikkin hawa buat ngejar ketinggalan tapi udah keburu diserang duluan jadi susah bangkit. Kuncinya main sabar aja," aku Ana.

"Ana lebih siap menang. Padahal tadi di game ketiga saya udah kontrol bola duluan, tapi saya malah tertekan dengan permainannya dia," sahut Febby.

Ana pun mengaku termotivasi mengalahkan Febby karena selama ini ia kerap kalah dalam pertemuannya dengan Ratu Sirnas itu. Kemenangan ini menjadikan rekor pertemuannya dengan Febby di final Djarum Sirnas menjadi imbang, 2-2.