"Senang sekali, mereka mau menyempatkan diri datang ke sini. Bisa melihat langsung wajah-wajah sang pemenang," ujar Sumiati, salah seorang buruh yang akhirnya kesampaian juga melihat Owi/Butet --sapaan akrab ganda campuran Indonesia tersebut--, di tempat kerjanya, seperti dilaporkan Tribun Jateng.
Di dalam pabrik, Owi dan Butet juga disambut oleh Direktur Produksi PT Djarum Thomas Budi Santoso dan Bupati Kudus Musthofa, sebelum arak-arakan bergerak menuju Pendopo Kabupaten Kudus.
Matahari rembang di Kudus tak mengurangi semangat warga kota kretek itu dalam menyambut kedatangan Owi dan Butet, yang datang dengan menggunakan sebuah mobil jenis Volkswagen Kombi. Mobil tersebut telah dimodifikasi dengan bentuk mirip bus tingkat mini dengan atap terbuka.
Ribuan orang yang didominasi anak-anak sekolah, seperti dilaporkan situs berita Tempo, berbaris rapi di sepanjang jalan sambil membawa bendera Merah Putih berukuran kecil. Mereka, yang terdiri atas pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, tampak antusias menyambut Owi dan Butet.
Selain siswa sekolah, masyarakat umum pun memadati pinggir jalan yang dilalui Owi dan Butet, yang duduk di lantai atas mobil, yang tak henti-hentinya melambai-lambaikan tangan. Seolah tak mau melewatkan kejadian langka, tak sedikit warga yang mengabadikan gambar kedua juara Olimpiade tersebut melalui kamera dari telepon seluler.
Di belakang mobil yang ditumpangi Owi dan Butet, terdapat sejumlah mobil jip dengan atap terbuka yang membawa para legenda bulu tangkis Indonesia, seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, dan Christian Hadinata. "Saya tak menyangka akan mendapat sambutan semeriah ini. Tadi saya sempat ngobrol sebentar dengan anak-anak SD, katanya mereka sudah menunggu sejak pukul 12.00," ujar Butet.
Sementara, Owi merasa punya utang budi kepada para buruh. Oleh karenanya, keduanya menyempatkan diri untuk mampir mengunjungi para buruh. "Sebelum kami berangkat ke Brasil, mereka menggelar doa bersama. Prestasi kami tak lepas dari doa-doa mereka," demikian Owi.