Juara AJC 2019, Leo, Daniel dan Indah Dihujani Bonus

(Dari kiri) Fung Permadi, Leo Rolly Carnando, Indah Cahya Sari Jamil, Daniel Marthin, Sigit Budiarto dan Yoppy Rosimin saat penyerahan apresiasi kepada peraih juara Asia Junior Championships 2019.
(Dari kiri) Fung Permadi, Leo Rolly Carnando, Indah Cahya Sari Jamil, Daniel Marthin, Sigit Budiarto dan Yoppy Rosimin saat penyerahan apresiasi kepada peraih juara Asia Junior Championships 2019. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tiga pebulutangkis muda Indonesia asuhan PB Djarum Kudus yang sukses membawa pulang gelar juara dari ajang Asia Junior Championships 2019 (AJC), Juli lalu, mendapatkan apresiasi dari Djarum Foundation berupa uang tunai sebesar Rp 120 juta. Bonus ini dikucurkan Djarum Foundation sebagai bentuk kepedulian dan komitmennya terhadap prestasi bulutangkis Indonesia.

Dari kejuaraan Asia Junior Championship 2019, Indonesia berhasil meraih dua medali emas melalui ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Leo/Indah mendapatkan bonus sebesar Rp 60 juta plus dua unit lemari es yang dipersembahkan Polytron. Leo/Daniel juga mendapatkan hadiah yang sama, yakni Rp 60 juta dan dua lemari es.

“Kita berterima kasih kepada Djarum Foundation yang telah memberikan perhatian dan apresiasi kepada kita atas prestasi di AJC. Mudah-mudahan kita bisa memberikan prestasi yang lebih baik lagi ke depannya,” kata Daniel Marthin.

Raihan dua gelar juara yang sukses diulang Leo Rolly Carnando pada kejuaraan Asia Junior Championships 2019 ini, menjadi pencapaian prestasi yang luar biasa. Sebetulnya tidak ada trik khusus dalam menjaga stamina selama di AJC kemarin, saya hanya istirahat cukup, recovery yang benar, jaga pola makan dan jangan tidur kemalaman. Selain itu saya jaga pikiran, nggak terlalu memikirkan bagaimana pertandingan besok. Dibawa happy dan enjoy saja,” ungkap Leo.

Sementara itu, dalam sesi tanya jawab yang berlangsung di The Lounge XXI, Jakarta, Kamis (8/8), Indah Cahya Sari Jamil menceritakan bila dirinya sempat merasa sedikit terbebani saat menyandang status unggulan pertama.

“Sempat berpikir kita kan unggulan pertama dan ada rasa takut kalah. Tapi saya mikirnya ya sama saja dengan lawan yang lain, nggak anggap sebagai unggulan pertama. Di babak pertama nomor perorangan, saya sempat kepikiran soal kekalahan di final nomor beregu. Tapi saya berpikir terus bagaimana caranya menghadapi lawan, nonton video pertandingan mereka dan mencari kelemahan lawan,” beber Indah.

Di sisi lain, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, apa yang kini diraih para pebulutangkis muda Indonesia ini, adalah buah dari upaya panjang yang dilakukan PB Djarum dalam mencari dan membina bibit-bibit muda bulutangkis. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menyelenggarakan program pencarian bakat dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Salah satu hasil dari audisi ini adalah pemain rangking satu dunia ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo.

“Tidak ada jalan instan untuk mencetak seorang juara dunia, semua melalui proses panjang dan berliku-liku. Djarum Foundation terus berupaya dan melakukan berbagai inovasi agar bibit-bibit baru berbakat terus bermunculan dan menjadi mata rantai prestasi bagi bulutangkis Indonesia. Yakin bahwa regenerasi akan berbuah prestasi,” jelas Yoppy.