Ganda Putra Muda Diminta Perbaiki Fokus dan Ketenangan di Lapangan

Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando (Indonesia) bersiap menyambut pengembalian.
Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando (Indonesia) bersiap menyambut pengembalian.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sektor ganda putra Indonesia di ajang Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300, pekan lalu, dinilai masih belum sesuai harapan. Tidak ada gelar yang disumbangkan dari turnamen tersebut. Asisten Pelatih Ganda Putra Indonesia, Aryono Miranat menilai bahwa fokus dan ketenangan di lapangan perlu diperbaiki. Selain itu, ham terbang juga perlu ditingkatkan untuk menambah pengalaman bertanding.

Pencapaian ganda putra muda Indonesia di turnamen Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300, pekan lalu hanya mencapai babak perempat final. Itu pun diraih lewat pasangan muda Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando.

“Leo/Daniel hasilnya cukup baik. Di babak kedua, mereka menang atas pasangan unggulan kedelapan asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, 21-19, 21-15. Sayang di perempatfinal kalah dari unggulan pertama, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 18-21, 21-9, 16-21,” kata Aryono Miranat dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Secara permainan juga cukup ketat. Hanya dari segi ketenangan dan fokusnya harus diperbaiki. Perlu juga ditambah jam terbang lagi untuk menambah pengalaman mereka dalam bertanding. Selain itu, mereka juga harus bisa mengontrol emosi dan permainannya,” sambungnya menambahkan.

Sementara itu, pasangan muda lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri terpaksa langsung terhenti di babak pertama usai dikalahkan wakil Denmark, Jeppe Bay/Lasse Mølhede dengan skor 21-10, 19-21 dan 13-21. “Bagas/Fikri kalah di babak pertama, memang tidak masuk target karena kalah dari pemain yang bukan unggulan. Permainannya sudah baik, hanya konsistensi permanan harus diperbaiki. Semangat tidak mau kalah dan faktor non-teknisnya harus ditingkatkan lagi,” jelasnya.

Sedangkan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan harus kalah di babak 16 besar dari tangan unggulan kedua asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dengan skor 17-21, 22-20 dan 17-21.

“Kalau untuk Pramudya/Yeremia, secara hasil cukup baik, kalah di babak kedua dari pemain unggulan, babak pertama menang lawan pasangan kanada yang dulu di Finlandia Terbuka 2019 juga mengalahkan Pramudya/Yeremia. Secara permainan lawan India sudah cukup baik, bisa memberikan perlawanan yang ketat. Hanya saja harus lebih fokus saat lawan mengubah pola permainan, harus fokus saat poin ketat, harus lebih tenang,” tuturnya.

“Kalau melihat hasil secara keseluruhan, ya kurang puas. Maunya kan lebih dari hasil sekarang. Memang perlu waktu buat tiga pasangan muda ini. Semakin banyak bertanding, jam terbang mereka akan semakin menambah pengalaman juga,” tandasnya.