Bawa Pulang 1 Emas dan 1 Perunggu, Kabid Binpres PP PBSI Bangga

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (tengah) mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: BADMINTONPHOTO - Yves Lacroix)
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (tengah) mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: BADMINTONPHOTO - Yves Lacroix)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Indonesia sukses membawa pulang satu medali emas dan satu perunggu dari ajang Olimpiade Tokyo 2020. Medali emas Olimpiade kali ini berhasil dipersembahkan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari sektor ganda putri. Sedangkan satu medali perunggu disumbangkan sektor tunggal putra lewat Anthony Sinisuka Ginting. Tidak sampai di situ, pencapaian hebat ini juga sekaligus melanjutkan tradisi emas tim bulutangkis Indonesia di kancah Olimpiade.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Rionny Mainaky merasa sangat bangga sekaligus bersyukur atas pencapaian tim bulutangkis Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020, kemarin. Apalagi, medali emas dari sektor ganda putri yang sudah ditunggu-tunggu selama 29 tahun, akhirnya sukses dipersembahkan Greysia/Apriyani.

“Puji Tuhan target kami mempertahankan medali emas tercapai. Juga dapat satu medali perunggu. Ini berkat seluruh doa dan dukungan masyarakat Indonesia, juga semua pihak di PBSI yang sudah melayani para atlet dan pelatih dengan sangat baik, sehingga mereka bisa berlatih dengan maksimal. Dengan itu saya mengucapkan terima kasih yang sangat besar,” kata Rionny Mainaky dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

Lebih lanjut Rionny menceritakan, dia merasakan ketegangan yang hebar ketika menyaksikan langsung pertarungan Greysia/Apriyani dalam memperebutkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Tapi, penampilan apik yang diperlihatkan ganda putri nomor enam dunia itu, seketika mampu membuat Rionny menjadi lebih tenang dan percaya diri bahwa emas akan jatuh ke pelukan Greysia/Apriyani.

“Saya sempat tegang, wajar sebagai manusia biasa. Tapi kembali lagi, doa benar-benar menguatkan saya. Saya sempat melihat pemanasan mereka (Greysia/Apriyani), keduanya tampak tegang terutama Apri. Saat masuk lapangan, saya lihat mereka main tenang, akhirnya saya bisa ikut tenang,” tuturnya.

Meski merasa bangga karena sukses membawa pulang satu emas dan satu perunggu dari ajang Olimpiade Tokyo 2020, namun Rionny tidak mau cepat berpuas diri. Menurut dia, masih banyak evaluasi yang harus dilakukan tim bulutangkis Indonesia. Sebab, tiga turnamen besar seperti Piala Thomas & Uber, Piala Sudirman serta Kejuaraan Dunia sudah menanti di depan.

“Kami akan melakukan evaluasi setelah ini. Kalau dilihat, pemain-pemain andalan ada yang tampil kurang maksimal. Saya paham sekali, ini karena beban dan tekanan yang tidak bisa mereka tangani. Ke depan, kami akan mencari cara untuk bisa mengatasi hal-hal tersebut,” ujarnya.

“Fisik juga menjadi PR penting yang harus dibenahi. Selain kami terus mempersiapkan pemain-pemain muda untuk kepentingan regenerasi,” sambungnya menambahkan.