Perempuan Pembawa Emas untuk Indonesia

Greysia Polii & Apriyani Rahayu (Foto: BADMINTONPHOTO/Shi Tang)
Greysia Polii & Apriyani Rahayu (Foto: BADMINTONPHOTO/Shi Tang)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dihadirkan sebagai tamu utama pada sebuah tayangan bincang-bincang di layar kaca, Kamis (12/8) malam. Rasa suka cita rakyat Indonesia atas perjuangan dan prestasi ganda putri itu dalam meraih emas Olimpiade Tokyo 2020, menginspirasi sang pranatacara Rosiana Silalahi menjuluki Greysia dan Apriyani sebagai perempuan pembawa emas untuk Indonesia, sekaligus kado di hari ulang tahun ke-76 negeri ini.

"Saya sungguh-sungguh merasa gembira, karena panggung ini akan menjadi perjumpaan perempuan pembawa medali emas dari ajang bergengsi Olimpiade. Saya ingin merayakan kemenangan Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020, mereka telah memberikan suka cita bagi rakyat Indonesia," tuturnya, membuka acara yang diberi titel "Rosi Spesial-Kado Emas Greysia-Apriyani" tersebut.

"Kalian adalah perempuan pembawa emas untuk Indonesia," Rosiana, menambahkan.

Selain Greysia dan Apriyani, tayangan Kompas TV ini juga menghadirkan pelatih Eng Hian dan legenda bulu tangkis Indonesia Imelda Wigoena. Selain itu, ayah Apriyani, Amiruddin Pora, serta suami Greysia, Felix Djimin. Jelang pengujung acara, juga hadir Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna.

Ganda putri Indonesia ini juga disebut Rosiana selaku perempuan-perempuan yang dapat membawa air mata kebahagiaan. Satu setengah tahun lamanya, Indonesia, lanjutnya, menyaksikan dan mengalami tangis duka karena kehilangan orang-orang terdekat, imbas pandemi yang membelenggu negeri.

"Kami berdua pun bahagia ketika semua orang Indonesia bahagia melihat kita juara. Sangat bermakna juga bagi kami, bahwa ini adalah kemenangan kita bersama," tanggap Greysia, 34 tahun.

Sementara, Apriyani sadar betul, stempel non-unggulan sudah tertera saat keduanya berangkat ke Tokyo. Meski pun begitu, atlet asal Konawe, Sulawesi Tenggara ini yakin dengan kemampuan yang dimilikinya. Setali tiga uang, Greysia pun yakin komunikasi dengan Apriyani yang terjalin sejak 2017, menjadi kunci saat berada di lapangan.

"Kalau Apri pribadi, saya menjadikan (non-unggulan) itu kekuatan. Saya tidak menjadikan suatu hal yang negatif. Saya harus bisa melihat kualitas diri sendiri, agar bisa melaju ke tahap selanjutnya, naik ke level yang lebih tinggi," paparnya.

Hal senada dilontarkan Eng Hian, yang juga menyebut andil besar Greysia dalam menata pola komunkasi serta membantu karier bulu tangkis Apriyani, yang terpaut usia sekitar 10 tahun lebih muda. "Komunikasi antar-pemain itu harus baik, karena itu yang akan dibawa ke lapangan. Yang penting kan di lapangan," ujar Eng Hian.

"Greys (Greysia) itu bimbingannya (Apriyani)," tambah peraih medali perunggu Athena 2004 itu.

Kemudian, ketika ditanya Rosiana mengenai rencana pensiun, Greysia belum dapat memberikan jawaban pasti. "Kalau sekarang kan sudah panjang (karier bulu tangkis). Jadi pasti akan ada kemungkinan itu (pensiun) untuk waktu ke depan," katanya.