Makna di Balik Karangan Bunga bagi Para Kampiun

Tai Tzu Ying, Chen Yufei, & Pusarla Venkata Sindhu (Foto: BADMINTONPHOTO/Yves Lacroix)
Tai Tzu Ying, Chen Yufei, & Pusarla Venkata Sindhu (Foto: BADMINTONPHOTO/Yves Lacroix)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Pemberian karangan bunga bagi para peraih medali Olimpiade merupakan tradisi Yunani kuno yang tetap dilestarikan hingga kini. Karangan bunga pada perhelatan Tokyo 2020 disusun dari tiga jenis bunga, yaknin eustoma, matahari, dan gentian. Ada pesan mendalam dan sarat makna dari bunga-bunga itu, antara lain simbol kebangkitan Jepang seusai bencana gempa bumi dan tsunami di masa lampau.

Selain itu, setiap atlet mendapatkan boneka kecil maskot Tokyo 2020, Miraitowa, yang diselipkan pada karangan bunga.

Di Tokyo 2020, mengutip pemberitaan Kompas, Kamis (29/7), panitia penyelenggara menyiapkan sekitar 5000 karangan bunga yang akan diberikan kepada para atlet peraih medali. Karangan bunga itu bisa bertahan beberapa hari, bahkan di ruangan tanpa pendingin.

Ketiga jenis bunga itu berasal serta ditanam dari berbagai prefektur Jepang, terutama di wilayah yang berada di bagian utara dan timur laut.

"Karangan bunga itu tidak dipilih sembarangan. Panitia penyelenggara memilih ketiga bunga itu karena sarat makna dan mengandung pesan yang dalam. Makna-makna yang terkandung dalam tiap bunga berbeda-beda, tetapi punya satu benang merah, yaitu bencana alam yang meluluhlantahkan kawasan timur laut Jepang," tulis media harian tersebut.

Sementara, boneka Miraitowa, menyerupai karakter kartun dengan ikat kepala berbentuk kotak-kotak biru dan putih. Boneka ini khusus diberikan untuk para peraih medali, ikat kepalanya berwarna sesuai dengan medali yang atlet tersebut dapatkan.

Menurut situs resmi Tokyo 2020 seperti dilansir Kompas, makna kata Miraitowa --kombinasi dari kata bahasa Jepang, "mirai" dan "towa"-- mewakili semangat warga Jepang untuk berdamai dengan masa lalu guna menyambut masa depan.