"Kami berharap bisa juara di sini, tetapi kami juga harus menyiapkan dari segala hal dan aspek agar ini bukan cuman hanya sekadar harapan," kata Jania kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Mengenai laga perempat final tersebut, secara umum Jania menilai, kondisi lapangan sudah cukup baik. Namun, ia mengaku perlu melakukan penyesuaian terhadap karakter bola yang cenderung berat sehingga membutuhkan pukulan yang lebih bertenaga.
Sementara itu, Riska mengakui, di gim kedua ia tampil terlalu terburu-buru meski sebenarnya tidak ada tekanan berarti dari lawan. "Harusnya saya lebih tenang lagi," tuturnya.
Di semifinal, Jumat (5/12), Jania/Riska berhadapan dengan pasangan "gado-gado" asal Berkat Abadi/Anugerah Solid, Brigita Marcelia Rumambi/Elizabeth Jovita. "Untuk lawan besok secara pola main dan mental kami tidak kalah dari mereka. Namun, kami harus selalu siap karena di lapangan apapun bisa terjadi," katanya.
Dua wakil pelatnas lainnya pada Sirnas Premier 2025 terhenti di babak perempat final. Di sektor tunggal putri, Salsabila Amiradana kalah dari Fitriani asal Exist Badminton Club. Adapun di sektor ganda putra, Adrian Pratama/Verrell Yustin Mulia gagal melangkah lebih jauh setelah dikalahkan pasangan senior sekaligus unggulan teratas Jaya Raya Jakarta, Hafiz Faisal/Kenas Adi Haryanto.


