Sirnas Premier 2025 - Dua Wakil Pelatnas Tersisih

Adrian Pratama/Verrell Yustin Mulia (Humas PP PBSI)
Adrian Pratama/Verrell Yustin Mulia (Humas PP PBSI)
Sirkuit Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Dua wakil pelatnas harus terhenti di babak perempat final Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier 2025. Di sektor tunggal putri, Salsabila Amiradana takluk dari Fitriani asal Exist Badminton Club. Adapun di sektor ganda putra, Adrian Pratama/Verrell Yustin Mulia gagal melangkah lebih jauh setelah dikalahkan pasangan senior sekaligus unggulan teratas Jaya Raya Jakarta, Hafiz Faisal/Kenas Adi Haryanto.

Bertanding di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/12), Adrian/Verrell kalah dua gim langsung 15-21, 23-25 dari Hafiz/Kenas. "Bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan, lawan unggul di permainan depan dan kami banyak ketinggalan poin di situ," kata Verrell kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Pelajaran yang kami dapatkan tadi adalah harus cepat mengatasi pola permainan lawan dan juga tenang di poin-poin kritis," tambahnya.

Sementara itu, Adrian menilai kekalahan mereka di gim pertama terjadi karena keterlambatan dalam mengantisipasi pola permainan lawan, sehingga mereka berada dalam tekanan. Memasuki gim kedua, mereka dapat membaca pola permainan lawan dan perlahan menerapkan strategi mereka sendiri. "Sayang belum beruntung di poin kritis," ujarnya.

"Untuk chemistry sejauh ini sudah 70 persen, kami masih sedikit kurang percaya diri dan untuk menyatukan chemistry pastinya tidak mudah, karena Verrell juga baru pindah ke ganda (putra) jadi kami butuh adaptasi lagi untuk lebih saling mengenal satu sama lain," Adrian, menjelaskan.

Adapun, Salsabila harus mengakui keunggulan mantan penghuni pelatnas Fitriani, setelah bertarung tiga gim yang berakhir dengan skor 21-18, 9-21, 10-21. "Alhamdulillah meskipun kalah saya dijauhkan dari cedera. Namun, belum puas sama hasilnya. Tadi di gim pertama sempat tertinggal. Namun, saya masih bisa memaksakan untuk mengejar dan akhirnya menang," katanya.

"Di gim kedua dan ketiga dari tenaga saya sudah habis," Salsabila, mengungkapkan.

Saat menghadapi Fitriani, ia mengaku mendapat banyak pelajaran karena lawannya tersebut pernah berada di jajaran pemain papan atas. "Seperti bermain lebih safe lagi, dari akurasi dan emosinya juga harus lebih di kontrol lagi dan semoga ke depannya saya tidak mengulangi kesalahan seperti ini lagi," pungkasnya.