Sirnas A DKI Jakarta 2025 - Ketegangan Melanda Pemain Pelatnas

Mutiara Ayu Puspitasari (Humas PP PBSI)
Mutiara Ayu Puspitasari (Humas PP PBSI)
Sirkuit Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Sebanyak 21 atlet pelatnas PP PBSI kembali berlaga pada Sirkuit Nasional (Sirnas). Para penghuni asrama Cipayung itu "turun gunung" untuk mengikuti Sirnas A DKI Jakarta 2025 yang berlangsung di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Jakarta, 26-31 Mei. Tak sedikit di antara mereka yang dilanda rasa tegang di awal pertandingan, saat berhadapan dengan pemain-pemain binaan klub dari berbagai kota di Tanah Air.

"Pertandingan hari ini Alhamdulillah lancar dan bisa ambil kemenangan, tapi untuk permainan keseluruhan belum cukup puas. Tadi sempat ada kesulitan di adaptasi bola dan lapangan, karena perbedaan angin setiap lapangannya cukup drastis jadi masih sedikit kesulitan untuk adaptasi," papar tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Rabu (28/5).

Selain kesulitan menyesuaikan diri dengan kok dan arena pertandingan, ketegangan juga meliputi Mutiara saat kembali berlaga di Sirnas. Dalam laga perdananya di kategori Tunggal Dewasa Putri, pemain asal Ngawi, Jawa Timur itu, harus berjuang tiga gim untuk mengalahkan Saifi Rizka Nurhidayah asal Mutiara Cardinal Bandung dengan skor 21-12, 17-21, 21-16. "Ikutan Sirnas lagi cukup tegang karena pressure-nya pasti ada," tuturnya.

Rasa tegang juga melanda pemain tunggal putra pelatnas Prahdiska Bagas Shujiwo saat bertemu dengan Imka Putrama Arlin. Ia meluapkan rasa syukur lantaran dapat menuntaskan laga tanpa cedera dan berakhir dengan kemenangan 21-9, 21-10. Pemain berperingkat ke-88 dunia itu merasa dapat langsung menerapkan strategi permainan yang telah disepakatinya bersama pelatih.

Bagas juga merasa tak menemui kesulitan saat meladeni perlawanan pebulu tangkis asal Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya tersebut. Namun, rasa tegang itu kembali muncul meski ia pernah melalui sejumlah laga di Sirnas sebelum memasuki gerbang Cipayung. "Lama nggak ikut Sirnas, mungkin pas awal-awal ada tegang dan kaget sama situasi pertandingan setelah lama sudah nggak main Sirnas," paparnya.

Hal hampir serupa juga dirasakan tunggal putra pelatnas lainnya, Bismo Raya Oktora. Ia bertarung ketat dengan wakil PB Djarum, Jason Christ Alexander, untuk merebut kemenangan straight games 21-16, 23-21. "Saya melawan mantan senior di pelatnas, tadi cukup tegang tapi Alhamdulilah saya bisa mengatasi dengan baik dan tenang," tutur pemain asal klub PB Jaya Raya tersebut.

"Turun di Sirnas lagi, cukup tegang dan sedikit khawatir awalnya. Tapi saya selalu berpikir positif dan ingin memberikan semua kemampuan saya yang saya punya," Bismo, menjelaskan.

Lain halnya dengan dua pasangan lainnya, yaitu Daniel Edgar Marvino/Muh. Putra Erwiansyah di sektor ganda putra dan Nikolaus Joaquin/Siti Sarah Azzahra (ganda campuran). Kedua pasangan sepikiran untuk menunjukkan performa terbaik dalam setiap pertandingan. "Karena sudah lama tidak ikut sirnas saya merasa cukup excited untuk bertanding di Sirnas lagi," kata Siti.

Sementara, Daniel menuturkan, "Setelah lama tidak main Sirnas, perasaannya pasti pengin menunjukkan yang terbaik di setiap match-nya, karena saya dan Putra sudah ada target di Sirnas ini."