Namun di pentas pertamanya di Indonesia kali ini, diakui Hendro Saputro, yang merupakan salah satu pelatih yang juga asal Indonesia mengatakan jika ia tak membebankan target besar bagi anak asuhnya. Dan menjadikan ajang ini untuk menguji kemampuan anak asuhnya adalah tujuan utamanya di Djarum Sirnas seri kedua ini.
“Kami mengirimkan sembilan pemain ke Djarum Sirnas kali ini, yang terdiri lima pemain U-15, dua pemain U-19, dan dua pemain yang berpasangan di ganda dewasa putra. Ini merupakan pertamakalinya mereka bertanding di Indonesia, jadi saya pun tidak bisa memberikan target yang muluk-muluk. Meskipun beberapa diantara mereka sering menjadi juara atau finalis di turnamen lokal Malaysia, tetapi saya lihat kualitas para pemain muda di Indonesia saat ini sepertinya lebih unggul. Yang jelas saya ingin melihat sejauh mana kemampuan mereka di turnamen ini,” ungkap mantan pemain yang pernah bermukim di PB Tangkas Jakarta itu.
Meski begitu, diakui Hendro jika salah satu anak asuhnya, yakni Ong Sheng Khai yang turun di nomor tunggal putra U–15 bisa membuat kejutan, meskipun bernasib kurang baik karena harus berhadapan dengan unggulan kedua asal Victory Bogor, Muhammad Halim As Sidiq.
“Sebenarnya yang paling diandalkan disini adalah Ong. Tetapi dia tidak mendaptkan nasib yang cukup baik, karena harus langsung bertemu unggulan pertama. Tetapi saya pun berharap dia bisa memberikan kejutan,” ujarnya.
Hendro pun menuturkan, jika di Djarum Sirnas kali ini ada anak asuhnya yang paling diandalakan tidak bisa hadir, karena harus mengikuit turnamen lokal di Malaysia. Dan ia berjanji akan membawanya di seri Djarum Sirnas berikutnya yang akan berlangsung di Denpasar, Bali, pada bulan Juli mendatang.
“Sebenarnya kami punya satu andalan lagi yang tidak bisa ikut di seri Djarum Sirnas kali ini. Yaitu Chong Ee jack, yang juga bermain di U-15. Mungkin di seri Djarum Sirnas berikutnya di Bali, kalau ada kesempatan dia akan ikut, dan tentunya di seri berikutnya nanti kami mempunyai target yang lebih besar,” pungkas Hendro.


