Bandar Sigit Belajar dari Kekalahan

Sirkuit Nasional ‐ Created by

 

 

Rasa penasaran Bandar Sigit Pamungkas untuk naik ke podium puncak di Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Lampung Open 2013 memang belum terjawab. Namun setidaknya, ia memetik pelajaran berharga dari kekalahannya.

 

Menjadi non unggulan, pemain yang akrab disapa Sigit ini mampu melewati hadangan para unggulan dan melesat hingga partai final.

Di babak kedua, ia mengalahkan unggulan kesembilan, Hermansyah. Di perdelapan final, ia membuat kejutan dengan menaklukkan unggulan kedua, Senatria Agus Setia Putra.

Ia membekuk unggulan keenam, Jeffer Rosobin sebelum lolos ke semifinal dan memastikan tiket final usai menaklukkan Gary Lam, 21-15 dan 21-17. Sayangnya, di partai final ia belum mampu mengimbangi permainan langganan juara Sirnas, Alamsyah Yunus dan harus puas berada di posisi runner up."Cukup puas meskipun hanya runner up karena ini di luar ekspektasi saya. Sebelumnya juga tidak ada persiapan sama sekali pas mau tanding ke sini," ujarnya.Sigit dikalahkan Alamsyah dalam permainan dua game langsung dengan skor 9-21 dan 16-21. Meski kalah, ia mengaku senang mendapatkan kesempatan bertanding melawan Alamsyah dan mengapresiasi permainan lawannya tersebut."Saya belajar banyak dari pertandingan melawan Alamsyah yang levelnya di atas saya, terutama pengalaman bertanding. Jangan sampai kalah cepat dan kecolongan karena ketika kita sudah menemukan ritme permainan, bisa jadi sudah terlambat untuk mengejar ketinggalan," katanya.Ia pun tak lantas berkecil hati. Menurutnya, kesempatan beprestasi masih terbuka lebar di turnamen-turnamen berikutnya."Masih ada kesempatan untuk mencapai prestasi yang lebih baik lagi," pungkasnya.