"Saya sudah melakukan perenungan yang cukup dalam dengan hati yang berat sekali, dengan pencalonan pak Wiranto, saya resmi mencabut pencalonan saya sebagai calon Ketua Umum PP PBSI 2016-2020. Saya ingin pak Wiranto menang secara aklamasi," tutur Gita.

Gita berpesan agar kepengurusan selanjutnya dapat meneruskan perjuangan menuju kejayaan bulutangkis tanah air.

"Badminton is too good to be destroyed, we are too good to destroy each others. Saya yakin kalau nilai-nilai ini ditanamkan, PBSI bisa membawa kejayaan bulutangkis kembali. Saya ingin kita keluar dari ruangan ini sebagai satu tim," ujar Gita yang langsung disambut tepuk tangan peserta Munas.

Dengan demikian, proses pemungutan suara tidak jadi dilangsungkan dan Wiranto yang menjadi satu-satunya pesaing Gita, otomatis menjadi calon terpilih.

"Malam ini saya merasakan sesuatu yang berbeda, ada rasa bangga dan haru. Bangga saya bisa masuk komunitas olahraga yang saya cintai yaitu bulutangkis. Ada suasana keakraban kekeluargaan yang luar biasa di sini," ujar Wiranto.

"Saya sangat mengapresiasi pak Gita dan menghormati sikap, harapan, penghormatan dan pengorbanan pak Gita. Ini adalah tambahan semangat bagi saya untuk tidak menyia-nyiakan peluang ini dan membangun bulutangkis Indonesia untuk jaya di masa datang," lanjutnya.

"Saya terharu, karena ada suatu sikap yang sangat demokratis, sikap yang didasarkan pada kepentingan bersama untuk tidak mengutamakan perselisihan. Ini semua ditunjukkan oleh pak Gita," pungkas Wiranto.

Selanjutnya, Wiranto akan membentuk tim untuk menentukan jajaran kepengurusan PP PBSI periode 2016-2020.