"Terima Kasih Banyak atas Kontribusinya Selama Ini"

Herry Iman Pierngadi & Aryono Miranat (Djarum Badminton)
Herry Iman Pierngadi & Aryono Miranat (Djarum Badminton)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Tiga pelatih pelatnas bulu tangkis Indonesia yang memiliki peran besar saat tim Indonesia menjuarai Piala Thomas 2022, yaitu Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, dan Irwansyah, sudah tidak lagi melatih di Cipayung. Tak sedikit pula pelatih pada kepengurusan PP PBSI 2020-2024 yang tidak dipanggil untuk melatih skuad "Merah Putih" pada kepengurusan PP PBSI 2024-2028.

Seperti diberitakan di berbagai media massa, Irwansyah, yang sebelumnya menempati posisi pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, mengiyakan tawaran melatih di India. Aryono memilih kembali melatih di PB Djarum, sementara nama Herry tak tercantum dalam susunan pelatih organisasi olahraga pukul bulu di bawah kepemimpinan Fadil Imran tersebut.

Pada Jumat (20/12) siang di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Wakil Ketua Umum (Waketum) I PP PBSI Taufik Hidayat mengumumkan 20 pelatih teknik dari lima nomor untuk pelatnas utama dan pratama. Pada kesempatan tersebut, Taufik juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pelatih pada periode kepengurusan sebelumnya, atas kontribusinya bagi bulu tangkis Indonesia.

"Saya mewakili PBSI sebagai Waketum I, mungkin setelah ini kita nggak akan begitu saja. Saya berencana juga memanggil pelatih-pelatih yang lama, memberikan apresiasi, ucapan, dan ngobrol," katanya.

"Sekali lagi, untuk pelatih fisik, pelatih teknik, yang sudah memang nggak bisa bersama-sama lagi dengan PBSI, saya ucapkan terima kasih banyak atas kontribusinya selama ini. Kita sangat apresiasi sama mereka yang sudah tidak di sini lagi, dan saya juga mendoakan mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi," Taufik, menambahkan.

Lebih lanjut Taufik menjelaskan, kepengurusan baru ini mencoba proses baru dalam rekrutmen pelatih, yaitu secara terbuka. Diharapkan, melalui rekrutmen terbuka ini, semua talenta yang memiliki kompetensi mempunyai peluang yang sama untuk mengisi jabatan-jabatan kepelatihan teknik di pelatnas. "Dengan diumumkannya ini, pasti ada yang suka, ada yang nggak suka, atau ada pro-kontra. Kita nggak bisa mengakomodir semua juga. Saya tahu pilihan ini berat, tapi ini yang terbaik untuk saat ini," paparnya.

"Era yang sekarang itu kita mau yang terbuka. Kita memilih pelatih itu bukan berdasarkan like and dislike," tegas peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini.

Sebanyak 51 e-mail yang masuk, 50 berasal dari warga negara Indonesia yang berdomisili di dalam dan luar negeri, serta satu lamaran masuk dari warga negara asing (WNA). Namun, Taufik menolak mengungkapkan siapa dan dari negara mana pelamar WNA itu berasal. "Kami menghormati permintaan yang bersangkutan untuk menjaga kerahasiaannya," katanya, melalui siaran pers Humas PP PBSI.

Selepas pengumuman jajaran pelatih, lanjutnya, PP PBSI juga akan mengumumkan para pemain yang dipanggil ke pelatnas pada Senin (23/12). Sementara untuk pelatih fisik, dokter, serta tim pendukung lainnya, akan diumumkan selambat-lambatnya pada Senin (30/12). "Saya hanya butuh dukungan dari masyarakat, doa dan support untuk tim yang ada sekarang ini, pelatih maupun pemain yang nanti diumumkan. Karena itulah yang terbaik," harapnya.

"Karena apa pun juga kami yang bertanggung jawab, pemain yang memutuskan di lapangan. Kita hanya tim support, masyarakat tim doa, media menyampaikan ke masyarakat luas. Karena kalau kita kerja sendiri, kita nggak bisa," demikian Taufik.