Ia mengaku masih terlalu mudah kehilangan poin dan acapkali kesulitan ketika pola permainannya tidak berjalan sesuai rencana atau justru terbaca oleh lawan. "Kalahnya di Denmark Open, jauh banget, dan kayak nggak ada perlawanan yang bagus juga dari akunya. Di Prancis, ya, walaupun bisa rubber, tapi itu menurut aku masih jauh dari akunya," tutur atlet yang biasa disapa Jorji ini kepada wartawan di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (5/11) pagi.
"Aku kayak gampang banget panik, gitu. Mungkin karena aku berharap menargetkan diriku bisa main bagus atau bisa menang. Terlalu banyak yang dipikirkan, jadi nggak fokus pada permainan," Jorji, menambahkan.
Ia bersyukur kondisi kesehatannya kini semakin membaik dan juga mengungkapkan bahwa vertigo yang sempat mengganggunya sudah tidak kambuh lagi. Namun, ia mengakui sempat mengalami masa pemulihan yang cukup panjang hingga benar-benar tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
Proses pemulihan vertigo, lanjutnya, terasa lebih berat lantaran jauh berbeda dengan cedera fisik. Jika dalam pemulihan cedera fisik masih memungkinkan menjalani latihan teknik di lapangan, kali ini ia benar-benar tidak bisa beraktivitas sama sekali. Akibatnya, saat kembali berlatih, ia harus mengejar ketertinggalan bukan hanya dari sisi fisik, tetapi juga dalam hal ritme dan teknik permainan. "Pola permainanku, pukulanku. Maksudnya, kalau lama nggak pegang raket, kan, berpengaruh juga ke feeling. Bahkan juga kepercayaan diri untuk merapikan pola yang tadinya aku bisa kuasai," jelasnya.
Ia sudah tidak lagi merasa khawatir vertigonya kambuh saat latihan. Kondisi fisiknya pun telah kembali stabil, sementara program latihan di pelatnas berjalan baik dan normal. Namun, situasi berbeda dirasakannya ketika melangkahkan kaki ke dala arena pertandingan, lalu target yang dipatok mulai menjadi tekanan baginya. "Ada ekspektasi juga dari aku sendiri, gitu. Jadinya mungkin itu yang nggak bisa aku seimbangin," kata Jorji.
Setelah terhenti di babak-babak awal dalam dua turnamen di Eropa, Jorji berencana melanjutkan perjuangan pada dua turnamen tersisa dalam musim kompetisi tahun ini, yaitu Kumamoto Masters 2025 pada 11-16 November dan Australian Open 2025 (18-23 November).



