"Saya masih akan melihat beberapa turnamen terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan mengenai perubahan pasangan. Saya belum memutuskan apakah akan melakukan rombakan atau tidak," kata Antonius, dikutip dari Antara pada Rabu (5/2).

Namun, Antonius juga mengatakan tak menutup kemungkinan untuk melakukan perubahan. Ia menyebutkan beberapa pasangan yang dilatihnya saat ini merupakan hasil rombakan dari pelatih sebelumnya. "Mungkin tahun 2025 ini saatnya untuk merombak, tetapi bisa juga tidak. Kami akan lihat perkembangannya," ujarnya.

Sementara, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Eng Hian menjelaskan, dalam roadmap kepelatihan selama 2025, pelatih dibebaskan untuk menguji coba berbagai pasangan. Ketika memasuki 2026, pasangan diharapkan sudah permanen guna mengejar poin dan peringkat agar masuk ke kualifikasi Olimpiade 2028. "Tentu capaian jangka pendek ini tetap perlu kita evaluasi," jelas peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 ini.

"Dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Master, saya mencatat atlet kita butuh penguatan saat penyelesaian akhir, bagaimana mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan. Ini akan menjadi catatan dalam pengembangan latihan ke depan selain peningkatan individual skill di semua sektor," demikian Eng Hian.