Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Universits Negeri Jakarta tersebut, Aline/Safa mengaku merasa kurang percaya diri. Ketegangan juga meliputi keduanya, mengingat lawan yang dihadapi adalah unggulan pertama. "Di awal kami sempat tegang, tetapi hal tersebut harus cepat kami hilangkan karena mereka unggulan pertama," ungkap Safa kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Jadi, dengan pengalaman mereka, mereka pasti lebih unggul. Kami harus terus menekan dan jangan kendur," Safa, menambahkan.
Mereka pun tak menyangka dapat menuntaskan pertandingan dengan kemenangan, setelah bertarung ketat selama 48 menit. "Kami sebenarnya tidak menargetkan apa-apa, hanya tidak menyangka saja bisa masuk semifinal dan mengalahkan unggulan pertama," tutur Aline.
Aline/Safa mengawali kejuaraan ini dengan mengalahkan pasangan PB Djarum, Hani Miftasari/Michelly Tarlista, melalui tiga gim 21-12, 19-21, 21-18. Di babak berikutnya, mereka menang atas Ainunnisa Isnur/Meira Shofiatun Nadliroh asal Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya dengan skor 21-12, 21-17.
Keduanya ingin tampil lebih baik saat berlaga di babak empat besar dengan Azka Ghani Putri Wardhana/Syalma Nurwijaya Kusuma asal PB Djarum, yang juga digelar pada hari yang sama. "Bisa terus menang dan konsisten dari babak awal, kuncinya harus yakin sama pasangan serta individu masing-masing, untuk semifinal besok mau main nothing to lose aja dan menyiapkan yang terbaik," demikian Safa.


