Atlet yang dapat mengikuti Seleknas adalah atlet tunggal dan ganda juara kejuaraan perorangan taruna pada 2024. Namun dikecualikan untuk atlet yang sudah masuk pelatnas. Syarat lainnya adalah atlet kelahiran tahun 2006 dan sesudahnya yang masuk ranking 16 besar nasional Kelompok Taruna (U19) per tanggal 11 Desember 2024 dan atlet hasil pemantauan Tim Pemandu Bakat.
Dalam Seleknas ini, atlet ganda diperbolehkan bermain rangkap dan juga pasangan ganda dapat bertukar pasangan dengan syarat pasangan tersebut masuk dalam 16 terbaik peringkat nasional dan sudah ada kesepakatan tertulis antara atlet dan klub.
Adapun sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem setengah kompetisi dan dibagi dalam empat grup. Dari setiap grup akan diambil juara dan runner-up untuk maju ke babak playoff. Juara grup akan menempati posisi yang sudah ditentukan dan runner-up grup diundi.
Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian mengatakan, Seleknas diadakan untuk memantau standar pembinaan klub-klub di Indonesia dan melakukan proses regenerasi di semua sektor yang ada.
Dari juara Kejuaraan Nasional yang lalu, tercatat nama-nama Muhammad Yusuf (tunggal putra dari PB AIC Kota Bekasi), Sausan Dwi Rahmadhani (tunggal putri dari PB Djarum), Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan (ganda putra dari PB Djarum), dan Ardita Anjani/Titis Maulida Rahma (ganda putri dari PB Djarum).
Sementara, juara ganda campuran M. Nawaf Khoiriansyah/Luna Rianti Saffanah dari PB Gideon BA, Jakarta, telah masuk ke pelatnas pada pemanggilan tahap pertama pada 20 Desember 2024.
Tim pemandu bakat atlet Seleknas PBSI 2025 diketuai oleh Eng Hian, dengan Wakil Ketua Umar Djaidi (Kabid Binpres Daerah) dan Mulyo Handoyo (Koordinator Tim Pelatih). Sedangkan anggotanya adalah Hendrawan asal PB Djarum, Bambang Supriyanto (PB Jaya Raya), Harry Hartono (PB Exist Badminton Club), dan Yoga Ukikasah (PB Mutiara Cardinal).
Eng Hian menambahkan, kriteria untuk masuk ke Pelatnas adalah menjadi juara Seleknas dan juga hasil pemantauan tim pemandu bakat yang akan memilih atlet berbakat dan mempunyai potensi spesial. Setelah itu ada tahapan yang masih harus ditempuh yaitu tes kesehatan, tes fisik, psikotes, dan tes IQ.


