"Tadi poin kami kejar-kejaran terus dan mematikan lawan juga nggak mudah. Namun, tadi lawan bolanya sering out dan banyak error sendiri," tutur pemain asal Exist Badminton Club tersebut melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Oei Louisa mengaku sangat senang setelah akhirnya meraih kemenangan atas Jolin pada Kejurnas. Mengingat ini merupakan laga terakhirnya di level taruna dan ia sebelumnya belum pernah menang melawan pemain asal PB Djarum tersebut. "Saya pernah magang di pelatnas PBSI sebelum ikut Kejuaraan Dunia Junior dan ini cukup membantu saya karena dapat banyak pengalaman baik secara program latihan dan ilmu dari para senior serta pelatih di pelatnas," jelasnya.
Di final kategori Tunggal Taruna Putri Divisi I ini, Sabtu (20/12), ia berhadapan dengan wakil Jawa Tengah lainnya, Evelin Gracia Parapat. "Saya mau fokus satu-satu aja. Siapa pun lawannya, saya mau memberikan yang terbaik," tegasnya.
Sementara itu, di kategori Tunggal Taruna Putra Divisi II, Farhan Abrar asal Sumatra Utara (Sumut), mengalahkan wakil Jawa Timur, Muhammad Ahdan Alghifari Fanani, untuk meraih tiket ke partai puncak. Ia bangkit dan menang tiga gim 14-21, 21-7, 21-11. "Pastinya senang dan tidak menyangka bisa masuk final, karena target saya hanya masuk babak semifinal," ungkapnya.
"Gim pertama saya belum mendapatkan feeling mainnya. Di gim kedua dan ketiga, saya mainnya sudah enak dan nyaman dengan permainan saya dan lawan mainnya jadi banyak error," tambah Farhan.
Dalam laga tersebut, ia mengaku merasakan ketegangan akibat dukungan penonton untuk wakil tuan rumah. Namun, pengalaman tersebut menjadi catatan baginya dalam menghadapi laga final melawan Muhamad Firzatullah Anugrah Sonny R (Kalimantan Selatan), seraya mempersiapkan fisik serta pola permainan lebih matang. "Semoga bisa bawa pulang medali emas untuk Sumatra Utara dan membuktikan bawa Sumut bisa bersaing di Kejuaraan Nasional," pungkasnya.


