"Dejan itu benar-benar pemain klub. Kalau Rehan itu memang sama dengan Gloria. Jadi kalau ini, kan, baru satu bulan ketemu rehan lagi. Dulu, kan, waktu di PBSI sempat tandem, harusnya Rehan prosesnya lebih cepat dibanding Dejan," ujar pelatih ganda campuran PB Djarum, Vita Marissa, di Jakarta, Rabu (5/2).
Hal hampir serupa juga dilontarkan oleh Gloria yang menilai, selain dari cara bermain, antara Rehan dan Dejan memiliki perbedaan mendasar. "Dari segi postur, jangkauan, dan juga pengalaman, Dejan dan Rehan itu berbeda," katanya.
"Dejan di mana waktu start dari awal sebagai anak klub menuju mendunia. Kalau Rehan sudah ada pengalaman bermain di level dunia. Jadi untuk menjalankan ke depannya bersama Rehan, nggak dari awal lagi dari nol. Jadi tinggal menjalankan atau meneruskan, tidak terlalu berat seperti dulu," Gloria, menjelaskan.
Sementara, Rehan menyatakan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh PB Djarum dan Vita, sehingga ia dapat kembali bertanding di level internasional sebagai pemain non-pelatnas bersama Gloria. Namun, sebagaimana diakui Rehan, meski telah memiliki pengalaman, bukan hal sepele untuk langsung dapat kembali bertanding di level atas. "Ini bentuk bukti komitmen saya dengan PB Djarum dan Ci Vita bahwa saya bakal latihan lebih lagi. Nggak gampang juga bagi saya yang sudah keluar (dari pelatnas) terus mau di-up lagi," paparnya.
"Tapi saya komitmen, terlebih ada Ci Vita dan PB Djarum di belakang saya, saya akan ngasih yang terbaik. Pertandingan di mana pun saya akan ngasih yang terbaik," Rehan, menegaskan.
Rehan/Gloria telah menjalani laga perdana mereka pada Thailand Masters 2025 pada pekan lalu. Mereka menang atas pasangan senegara, Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati, di babak pertama. Namun, debut mereka melalui turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 tersebut hanya mencapai babak 16 besar, setelah dikalahkan ganda campuran anyar pelatnas, Dejan dengan pasangan barunya, Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Rehan/Gloria pun akan menjalani beberapa turnamen dalam rangka tur Eropa. Vita menyatakan, performa mereka akan terus dipantau hingga paruh awal tahun ini. "Harusnya setengah tahun ke depan kita harus sudah bisa liat progresnya," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Dejan, yang kini telah menjadi pemain pelatnas, sempat mengungkapkan atmosfer lain yang dirasakannya setelah memasuki gerbang Cipayung. Ia menyatakan, "Yang paling berbeda itu dari (lawan) sparring-nya, sih. Dulu waktu di PB Djarum, sparring-nya anak-anak klub yang di bawah 19 tahun. Tapi kalau di pelatnas banyak pemain-pemain yang hebat. Yang paling mendasar di situ perbedaannya."
Ia pun merasa senang dan bersyukur dipasangkan dengan Fadia, yang menurutnya adalah pemain berpengalaman yang memiliki hasrat yang besar untuk meraih podium tertinggi. "Tentu senang, saya bersukur dikasih kesempatan bermain dengan Fadia yang punya pengalaman di dunia. Dan untuk adaptasinya (dengan Fadia) lebih ke kebiasaan. Apalagi fadia bermain rangkap di ganda putri dan ganda campuran," pungkasnya.


