"Sejauh ini persiapan kami berjalan dengan keras, sangat baik. Masih ada sekitar dua minggu lebih sebelum berangkat berangkat ke All England. Semoga kita bisa memaksimalkan persiapan itu dan juga jauh-jauh dari sakit dan cedera," papar Fajar kepada wartawan, ditemui di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (19/2).
"(Hanya bermain) All England saja. Semua target pasti pengin yang terbaik. apalagi tahun lalu bisa juara, dan semoga bisa mencapai juara yang ketiga kalinya," tambahnya.
Fajar/Rian meraih titel kampiun All England 2023 setelah memenangi laga final sesama wakil Indonesia melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kala itu, Fajar/Rian menang dua gim langsung 21-17, 21-14 atas "The Daddies".
Setahun kemudian mereka berhasil mempertahankan gelar juara berkat kemenangan atas Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia dengan skor identik 21-16, 21-16. Fajar/Rian menjadi ganda putra pertama yang sukses mempertahankan gelar juara All England sejak Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada 2021.
Meski hanya fokus pada All England 2025, Fajar mengakui jadwal pertandingan pada musim kompetisi tahun ini sangat padat. Sebagai pasangan yang berada di 10 besar peringkat dunia, mereka wajib mengikuti 12 turnamen yang telah ditentukan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). "Itu belum termasuk Kejuaraan Dunia, Sudirman Cup, Badminton Asia. Itu 15, belum lagi World Tour Finals kalau lolos," tuturnya.
"Memang yang turnamen-turnamen yang dijadwalkan itu sudah diatur oleh PBSI. Tapi kalau di tengah perjalanannya kita membutuhkan poin untuk Road to Finals BWF atau peringkat, kita juga bisa main di level 300 atau 500," demikian Fajar.
All England 2025 digelar di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, 11-16 Maret.


