Asisten pelatih pratama ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Andrei Adistia, meluapkan rasa syukur atas pencapaian para pemain di babak delapan besar WJMTC 2025. Setiap pemain yang diturunkan mampu menyumbang angka bagi tim. khususnya, Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono, yang dinilainya menunjukkan mentalitas bertanding yang tetap terjaga. "Hari ini di partai quarter final lawan Chinese Taipei mereka bisa jadi penentu di partai kelima," katanya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Sementara, Mubarrok menyatakan rasa senang karena dapat menjadi penentu kemenangan tim Indonesia di perempat final. Setelah tampil kurang meyakinkan saat menjadi pembuka melawan Hong Kong di fase penyisihan grup, mereka melakukan evaluasi dan mampu memperbaiki performa secara signifikan. "Hari ini kami tampil lebih semangat dan lebih on-fire, karena kami ingin membuktikan kalau kami bisa menyumbangkan poin untuk Indonesia dan layak dimainkan," katanya.
Lain halnya dengan Edsel yang menilai, ada perbedaan tekanan antara saat dipercaya tampil pada partai pembuka dan penutup. Sebagai pembuka, beban terasa lebih besar karena pertandingan dimulai dari skor 0-0, sehingga dituntut untuk segera meraih banyak poin. "Kalau penutup, tadi, cukup tenang karena kita sudah leading cukup banyak," ujar pemain kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, pada 9 Oktober 2008 ini.
Adapun pemain ganda putri Riska Anggraini berpendapat, penampilannya bersama Rinjani Kwinnara Nastine pada pertandingan kali ini jauh lebih baik dibanding laga-laga sebelumnya. Ia menilai, mereka mampu mengatasi berbagai kesulitan di lapangan dan bermain lebih nyaman serta percaya diri. "Saya diturunkan terus dengan Rinjani sedangkan Rinjani bermain rangkap, jadi pastinya tenaga dan pikiran partner saya lebih terkuras. Jadi saya harus jaga supaya Janie jangan hilang fokus dan bantu sebisa mungkin untuk lebih cover supaya Janie tidak terlalu capek juga," pungkasnya.


