BWF WJC 2025 terbagi menjadi dua kategori, yaitu beregu campuran (Piala Suhandinata) pada 6-11 Oktober dilanjutkan individu pada 13-19 Oktober. Sebagai juara bertahan Piala Suhandinata, tim muda "Merah Putih" membawa optimisme dan keyakinan untuk mempertahankan gelar. "Hari ini kami berangkat ke India untuk Kejuaraan Dunia Junior. Kondisi tim dalam keadaan sehat dan siap mengemban tugas," ungkap Eng Hian, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
"Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar tim ini bisa memberikan yang terbaik yaitu mempertahankan Piala Suhandinata," tambah pria yang juga bertugas sebagai ketua rombongan.
Eng Hian menjelaskan tantangan terbesar tim junior Indonesia dalam mengarungi laga pada Piala Suhandinata adalah format baru yang dipakai. Namun, ia percaya, Moh. Zaki Ubaidillah dan kawan-kawan dapat cepat beradaptasi, apalagi dengan sudah digelar dua kali simulasi di pelatnas Cipayung. "Memang format terbaru Piala Suhandinata akan menjadi tantangan tersendiri. Gim pendek sembilan poin membuat pemain harus langsung in sejak poin pertama dan saat masuk lapangan sudah tidak boleh meraba-raba lagi," jelasnya.
"Tapi anak-anak sudah dibiasakan dari mulai program latihan hingga ada dua kali simulasi di Cipayung jadi harusnya sudah bisa beradaptasi," Eng Hian, menambahkan.
Sekadar informasi, Piala Suhandinata kali ini memperkenalkan format skor baru yaitu best of three 3x45 poin. Satu pertandingan terdiri dari 3 sets. Tim yang menang dalam 2 sets menjadi pemenang. 1 sets terdiri dari 5 gim dengan setiap gim memainkan lima kategori, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Satu gim mencari 9 poin tanpa setting. Satu sets total mengumpulkan 45 poin.


