Kemenangan Panji sekaligus membalaskan ‘dendam’ rekannya, Firman Abdul Kholik, yang dikalahkan Joshi dengan skor 21-23, 17-21. Juara Iran International Challenge 2017 itu sempat tertinggal 8-13 di game kedua karena kondisi angin di lapangan agak menyamping. Tetapi dengan pengendalian dan akurasi stroke nya, Panji bisa membalikkan keadaan.
“Soal kemenangan Panji, kami memang menganalisa video pertandingan lawan saat bertemu Firman. Panji bermain lebih bagus dan lebih berani di bola-bola datar dan membuat lawan menjadi tidak nyaman,” kata Irwansyah, Asisten Pelatih Tunggal Putra PBSI seperti dilansir dari situs PBSI.
Dalam perebutan tiket babak 16 besar, Panji akan berhadapan dengan Thammasin Sitthikom dari Thailand. Serangan-serangan Sitthikom yang cukup berbahaya, menjadi hal yang harus diwaspadai Panji.
“Sitthikom baru saja mengalahkan unggulan keenam dari Taiwan. Panji harus siap capek, tidak boleh terburu-buru mematikan lawan. Smash lawan pun keras, pertahanan Panji harus lebih rapat. Tempo permainan juga harus diubah-ubah supaya tidak mengenakkan untuk lawan,” tutur Irwansyah.
Sementara itu, Ihsan Maulana Mustofa tak dapat melanjutkan pertandingan melawan pemain tuan rumah, Truong Thanh Long. Ihsan menyerah dalam kedudukan 3-2 di game pertama karena ia mengalami cedera otot perut.
“Ihsan harus mundur karena otot perutnya ketarik, kejadiannya waktu di SEA Games 2017 lalu. Sebetulnya sudah agak membaik, tetapi waktu tanding di babak pertama (Vietnam GP 2017) melawan pemain Malaysia lagi ramai-ramainya, otot perutnya ketarik lagi dan sakitnya tambah parah sampai bengkak,” ungkap Irwansyah.
Selain dua pemain tunggal putra, Indonesia juga meloloskan dua wakil tunggal putri ke babak selanjutnya. Kedua wakil tersebut adalah Hanna Ramadini dan Dinar Dyah Ayustine. Tiket babak kedua diraih Hanna dengan menaklukkan wakil Malaysia, Ho Yen Mei, dengan skor 25-23 dan 24-22. Sementara Dinar mampu memenangkan duel melawan pemain Malaysia, Selvaduray Kisona, dengan skor 21-17 dan 21-18.


