"Gelar IC ini pertama kali buat saya. Sangat senang dengan gelar IC dan semoga hasil dari juara IC ini, saya ke depannya bisa lebih percaya diri dan bisa naik level secepatnya," kata Richie kepada Djarum Badminton.
Laga final Thailand IC 2025 merupakan ulangan partai puncak Thailand International Series 2025, Minggu (10/8). Kala itu, Christian meraih gelar juara pertamanya setelah meninggalkan pelatnas PBSI setelah mengalahkan Richie melalui dua gim langsung 21-14, 21-19 dalam tempo 39 menit. "Minggu lalu, mungkin saya belum pernah ketemu Bang CA (Chrisian Adinata). Jadi masih bingung dengan adaptasi mainnya," tanggap pemain berperingkat ke-296 dunia ini.
"Dan final ini (Thailand IC 2025) saya sudah evaluasi dari permainan minggu lalu, jadi saya bisa antisipasi bola-bola kelebihannya Bang CA," jelas Richie, yang diperkirakan akan turun pada Malaysia International Series 2025 pada September mendatang.
Pertandingan final sesama wakil Indonesia juga tercipta di sektor ganda putra. Unggulan kedelapan Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi berhasil menempati podium teratas turnamen level International Challenge ini. Mereka membutuhkan waktu selama 22 menit untuk meraih kemenangan straight games 21-5, 21-11 atas Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo.
Sementara, tuan rumah meraih dua gelar juara melalui tunggal putri Anyapat
Phichitpreechasak dan ganda campuran Phuwanat Horbanluekit/Fungfa Korpthammakit. Satu titel juara ganda putri menjadi milik pasangan Jepang, Sayaka Hirota/Maiko Kawazoe.


