Bertanding di Taipei Arena, Taipei City, Taiwan, ganda campuran Indonesia berperingkat ke-22 dunia itu merebut kemenangan tiga gim skor 18-21, 21-13, 21-17 dalam tempo 63 menit. "Perasaannya sangat senang dan bersyukur banget pasti karena ini menjadi gelar pertama saya dan Felish di Super 300," ungkap Jafar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Jafar/Felisha, unggulan keempat pada turnamen ini, bertanding di tiga babak awal dengan mengalahkan pasangan-pasangan tuan rumah. Di babak empat besar, Sabtu (10/5), mereka menyingkirkan pasangan baru asal Malaysia, Chen Tang Jie/Chan Wen Tse dengan skor 21-11, 21-15. Mereka tak kehilangan satu gim pun sejak babak awal hingga laga semifinal melawan wakil negeri jiran tersebut.
"Sepanjang turnamen kami hanya menjaga kondisi dengan baik dan fokus di setiap pertandingan. Kami mau melakukan yang terbaik," tutur pemain asal klub bulu tangis PB Power Rajawali tersebut.
Sementara di partai puncak, Jafar/Felisha harus mengakui keunggulan Dejan/Fadia di gim pembuka. Namun, mereka dapat bangkit dan berhasil memaksakan rubber game seusai memenangi gim kedua dengan skor 21-13.
Di gim penentu, setelah tertinggal cukup jauh 7-14, Jafar/Felisha terus memberikan perlawanan dan mampu membuat skor sama kuat menjadi 15-15. Mereka kemudian unggul 16-15 dan mengambil alih kontrol pertandingan di pengujung laga. Setelah mengantongi empat match point, Jafar/Felisha berhasil memenangkan gim ketiga dengan skor 21-17.
"Setiap hari latihan bareng Dejan dan Fadia jadi sudah tahu cara mainnya seperti apa. Di pertemuan terakhir kami kalah dan justru itu yg membuat ingin menang, ingin revans pastinya. Dan ini partai final juga, sangat menentukan," papar Jafar.
Ia bertekad untuk meraih prestasi lebih tinggi di turnamen-turnamen besar. "Saya punya target tersendiri yang ingin saya capai, ingin terus lebih berproses," pungkasnya.


