"Pekan lalu kami sudah bertemu di All England dan menang. Tapi dari kemenangan itu, kami tidak boleh anggap remeh. Memulai pertandingan dengan 0-0 lagi jadi kami waspada, apalagi kondisi lapangan dan shuttlecock yang sangat berbeda," kata Tiwi kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Jumat (21/3).
Dalam laga ini, Ana/Tiwi mampu menjaga keunggulan sepanjang pertandingan. Setelah mengunci kemenangan di gim pembuka, dominasi pasangan unggulan ketiga itu terus berlanjut di gim berikutnya. Mereka membuka keunggulan dengan skor 4-0 di gim kedua dan berhasil tetap memimpin 11-7 saat interval, setelah pengembalian Phataimas menyangkut di net.
"Kami banyak melakukan reli-reli hari ini, mereka juga tidak gampang mati. Jadi bagaimana kami mencari celah mengambil poin saat reli itu," kata Tiwi.
Ana/Tiwi, yang kini menempati peringkat ke-8 dunia, tetap unggul dalam perolehan poin selepas interval dan berhasil mengantongi tujuh match points di gim kedua. Duo "Merah Putih" akhirnya memastikan kemenangan straight games setelah pukulan keras dari Tiwi tak mampu dibendung Laksika. "Kami saling mengingatkan untuk menjaga kebiasaan-kebiasaan lawan. Kami fokus pada pukulan colongan mereka," jelas Ana.
Di semifinal, Sabtu (22/3), Ana/Tiwi berhadapan dengan unggulan kelima Jia Yi Fan/Zhang Shu Xian. Ganda putri China tersebut melaju ke babak empat besar setelah menundukkan pasangan Taiwan, Hu Ling Fang/Jheng Yu Chieh, melalui dua gim langsung 21-18, 21-11 dalam tempo 42 menit. "Ini akan jadi pertemuan pertama dan kami harus bisa meredam kecepatan mereka," demikian Tiwi.


