"Pertamanya pasti senang, ya. Karena, kan, ini sudah SEA Games yang kedua, walaupun di 2023 masuk line-up tapi belum sempat main. Cuma bisa dipercaya buat main lagi di tahun ini, senang. Kemungkinan mainnya, kan, cukup besar, ya," ujar ujar pemain asal Ngawi, Jawa Timur itu, kepada wartawan, belum lama ini ditemui di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta.
"Jadi pasti walaupun negara lain mungkin terbilang ngirim skuad yang full, saya juga nggak mau menyia-nyiakan kesempatan, sih, kalau main di SEA Games. Jadi sebisa mungkin nyumbang poin buat tim," Mutiara, menambahkan.
Kehadiran sejumlah negara yang turun dengan skuad lengkap, termasuk tim tuan rumah, ia anggap sebagai tantangan untuk menguji sejauh mana kualitas permainannya dapat berbicara pada ajang multi-cabang tersebut. "Kalau aku mungkin dari segi endurance sama pola pikir, ya, di lapangan. Jadi berusaha buat lebih konsisten, sih, penginnya," tuturnya.
"Kalau dari pelatih sejauh ini nggak begitu menargetkan yang gimana-gimana, cuman dari sayanya pribadi pasti yang pertama mau nyumbang poin dan bisa podium, jadi paling nggak mempertahankan gelar tahun kemarin di runner-up," jelas Mutiara, yang menilai bahwa selain tim tuan rumah, Malaysia akan menjadi salah satu lawan paling tangguh pada SEA Games Thailand 2025.
Pada edisi 2023, Mutiara menjadi bagian tim bulu tangkis putri Indonesia bersama Komang Ayu Cahya Dewi, Hediana Julimarbela, Febriana Dwipuji Kusuma, Lisa Ayu Kusumawati, Amallia Cahaya Pratiwi, Meilysa Trias Puspita Sari, Rachel Allessya Rose, Ester Nurumi Tri Wardoyo, dan Stephanie Widjaja.
Sementara pada edisi 2025, selain Mutiara, skuad putri Indonesia adalah Putri Kusuma Wardani, Gregoria Mariska Tunjung, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, Febriana Dwipuji Kusuma, Meilysa Trias Puspitasari, Rachel Allessya Rose, Febi Setianingrum, Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, Nita Violina Marwah.
