Ubed melaju ke final setelah mengalahkan wakil Malaysia, Leong Jun Hao, melalui dua gim langsung 21-18, 21-13 dalam pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (13/12) di Gymnasium 4, Thammasat University Rangsit Campus, Pathum Thani. "Pertama saya mau ucap syukur Alhamdulillah, sudah bisa diberi permainan dengan baik dan diberikan kemenangan," tanggapnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Tadi permainan juga sempat ketat di awal-awal, tapi pas di pertengahan poin sempat unggul, tapi dari situ saya mainnya terlalu hati-hati jadi takut-takut ketika lawan ada perubahan tempo," ungkapnya.
Ia mengakui sempat mendapat sedikit keberuntungan pada momen krusial saat Leong berusaha mengejar. Pada kedudukan 20-18, sebuah bola tanggung sempat diserobot lawan, tetapi masih berhasil dikembalikannya dan masuk. Menurutnya, situasi tersebut cukup berbahaya karena jika poin berbalik menjadi 20-19, tekanan pertandingan bisa berubah. "Beruntung saya bisa menyelesaikan," ungkapnya.
"Tidak ada ekspektasi juga bisa sampai ke final, bisa dapat medali secepat ini karena tahun lalu masih main di level Series, Challenge, dan Super 100. Saya juga merasa ada pengaruhnya karena tidak bisa mencapai target emas di dua edisi Kejuaraan Dunia Junior, jadi itu buat motivasi saya untuk lebih baik lagi," Alwi, menjelaskan
Menjelang pertemuan dengan Alwi di partai puncak, Ubed menegaskan, hal utama yang perlu dipersiapkan adalah kesiapan mental. Menurutnya, jika mampu mengontrol emosi dan pikiran serta tetap tenang, permainan akan berjalan lebih lancar dan strategi yang diinginkan dapat diterapkan. "Koh Indra (Wijaya) juga pasti tidak menyangka bisa 'all-Indonesian final', tapi kami di tunggal putra memang sangat kompak, dengan beliau kami bisa menjalani semua program dengan senang hati," pungkasnya.


