SEA Games 2025 - Indonesia dan Malaysia Berebut Tiket Final

Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum (Humas PP PBSI)
Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Pathum Thani | Tim bulu tangkis Indonesia berhadapan dengan Malaysia di semifinal beregu putri SEA Games Thailand 2025, Senin (8/12). Kepastian itu diperoleh setelah Putri Kusuma Wardani dan kawan-kawan meraih kemenangan 3-0 atas Myanmar di perempat final yang berlangsung di Gymnasium 4, Thammasat University Rangsit Campus, Pathum Thani, Minggu (7/12). Sementara itu, skuad putri negeri jiran melaju ke semifinal usai menundukkan Vietnam dengan skor 3-1.

Vietnam membuka keunggulan lewat tunggal pertama Thuy Linh Nguyen, yang menaklukkan Karupathevan Letshanaa dalam pertarungan tiga gim 15-21, 21-10, 23-21 selama 67 menit. Namun, Malaysia bangkit dan merebut tiga poin berikutnya masing-masing melalui tunggal putri Wong Ling Ching, ganda Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, serta tunggal ketiga Siti Zulaikha.

Sementara, tim bulu tangkis putri "Merah Putih" meraih kemenangan tanpa balas melalui Putri, Gregoria Mariska Tunjung, dan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum. Di laga pembuka, Putri harus berjuang tiga gim untuk mengalahkan tunggal pertama Myanmar, Thet Htar Thuzar, yang merupakan pemain berperingkat ke-116 dunia. Ia membutuhkan waktu selama 57 menit untuk meraih kemenangan 17-21, 22-20, 21-13. 

Tren kemenangan tim beregu putri Indonesia berlanjut setelah tunggal kedua Gregoria menang dua gim langsung 21-9, 21-7 atas Eaint Chit Phoo. Puji Tuhan bisa membawa tim Indonesia unggul 2-0. Indonesia memastikan tiket ke semifinal setelah ganda pertama, Rachel/Febi memenangi laga ketiga atas Su Latt/Khaing Thin Zar melalui dua gim 21-10, 21-6 dalam tempo 20 menit. 

Sebagai laga perdananya pada pesta olahraga Asia Tenggara edisi ke-33 ini, Gregoria mengakui masih membutuhkan banyak penyesuaian di lapangan. Meski meraih hasil positif, ia menegaskan tidak ingin cepat berpuas diri karena tingkat permainan lawan dipastikan akan semakin meningkat. Untuk itu, ia berkomitmen mempersiapkan diri lebih matang pada pertandingan berikutnya. "Bertahun-tahun sebagai tunggal pertama memang saya merasa ada tekanan tersendiri karena selalu menjadi pembuka match, hal bagus juga untuk Putri hari ini karena tadi di situasi sulit akhirnya bisa menang," tanggapnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

"Dan akan banyak beregu-beregu ke depan jadi semoga dengan hal ini Putri yang sekarang menjadi tunggal pertama bisa belajar. Dulu saya juga ada penyesuaian yang dialami dan bisa dibilang agak struggle karena harus menghadapi tunggal terbaik dari negara lawan dengan target menyumbang poin," Gregoria, menjelaskan.

Sementara itu, Rachel menyatakan, pada penampilan pertama, mereka fokus beradaptasi dengan kondisi lapangan, termasuk mencoba berbagai pola permainan dan variasi pukulan untuk menghadapi pertandingan berikutnya dengan lebih baik. Jika kembali diturunkan di babak empat besar, ia dan Febi berpotensi bertemu dengan pasangan andalan negeri jiran, Pearly/Thinaah. "Kami akan menyiapkan semua hal, pasti akan capek tapi kami siap melawan mereka," tuturnya.

Di sisi lain, menurut Febi, tampil perdana pada SEA Games memberikan pengalaman yang berbeda. Nuansa pertandingannya terasa lebih kuat dan dorongan untuk meraih kemenangan semakin besar berkat dukungan rekan-rekan setim. Ia pun mengungkapkan rasa gembiranya mendapatkan kesempatan tersebut. "Besok harus lebih fokus, lebih siap bermain cepat dan permainan no-lob dan defense-nya dikuatkan," pungkasnya.